Kab. Bandung, LINews – Pro dan kontra ketika adanya sebuah kebijakan sangatlah wajar dalam sistem demokrasi di Indonesia yang sudah tertanam sejak lama. Hal itupun merupakan sebuah dinamika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan banjaran dimana kini akan dibangun Revitalisasi Banjaran , yang tadinya pasar tradisional menjadi pasar Banjaran Sehat (pasar modern).
Namun, Revitalisasi pasar Banjaran sehat tersebut kini menuai pro dan kontra, yang mana yang menamakan kelompok warga pedagang ( kerwapa ) menolak dengan adanya Revitalisasi pasar tersebut, dan kini berujung pembangunan pasar tersebut digugat melalui jalur PTUN yang kini telah beberapa kali menempuh persidangan.
Namun seiring dengan itu semua , para pedagang yang setuju kini sudah Ter ferivikasi 600 lebih dari total jumlah pedagang 1063 , dan kini yang sudah mengambil kunci kios oleh para pedagang sudah 175 , yang mana awali dari hari kemarin tanggal 15 – 16. Mei .
Dikatakan H .Eman Via WhatsApp bahwa pihaknya tetap akan menolak mengenai Revitalisasi pasar tersebut, bahkan untuk direlokasi pun tetap kami menolak .
Sementara itu, salah seorang pemilik kios / pedagang yang sedang mengambil kunci berharap dengan pembangunan pasar yang baru setalah di revitalisasi akan meningkatakan kesejahteraan para pedagang yang tentunya akan terimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Banjaran.
Selain itu, beberapa pedagang exsisting mengatakan demo yang terjadi hari ini, Selasa 16 Mei 2023 merupakan sebagian pedagang asli pasar yang kontra dan pedagang kaki lima, ujarnya
