Banjir Sudah Mulai Surut di UEA, Dubai Kembali Normal

Banjir Sudah Mulai Surut di UEA, Dubai Kembali Normal

Dubai, LINews — Banjir di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), mulai surut setelah sempat merendam mobil-mobil mewah dan mengubah jalan-jalan besar bak sungai. Kehidupan di Dubai kembali normal pascabanjir akibat hujan badai.

Associated Press melaporkan Bandara Internasional Dubai, yang sempat menyetop penerbangan, saat ini telah kembali beroperasi.

Bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional tersebut sudah memungkinkan maskapai kembali menerbangkan pesawat pada Kamis (18/4).

Namun demikian, pesawat-pesawat baru hanya bisa mengakses Terminal 1.

Penerbangan di Dubai kacau balau

“Penerbangan-penerbangan masih ditunda dan terganggu, jadi kami meminta Anda hanya datang ke Terminal 1 jika Anda memiliki jadwal terbang yang terkonfirmasi,” demikian pernyataan bandara di sosial media.

Maskapai penerbangan jarak jauh Emirates merupakan salah satu maskapai yang mulai kembali beroperasi pada Kamis. Emirates sebelumnya tak bisa menerbangkan pelancong ke luar UEA imbas hujan badai dan banjir yang mengguyur UEA pada Selasa (16/4).

Pada Selasa, UEA diterjang hujan badai hingga mengakibatkan jalan-jalan besar tergenang banjir dan memutus lalu lintas. Banyak kendaraan yang teronggok begitu saja di jalan karena tak bisa melaju. Mobil-mobil mewah bahkan terlihat terendam.

Hujan badai seperti ini sangat jarang terjadi di UEA karena negara ini cenderung memiliki iklim gurun yang gersang. Ketika akhirnya dilanda hujan lebat, sistem drainase UEA kewalahan dan tak bisa menampung debit air.

Peristiwa ini pun mencetak sejarah baru di negara dengan tujuh kerajaan tersebut. Kantor berita WAM yang dikelola pemerintah menyebut hujan dan banjir ini sebagai “peristiwa cuaca bersejarah” yang melampaui “apa pun yang pernah didokumentasikan sejak dimulainya pengumpulan data pada 1949.”

Ada spekulasi yang muncul bahwa banjir ini disebabkan oleh kampanye agresif penyemaian awan yang sebelumnya dilakukan otoritas UEA. Penyemaian adalah tindakan menyebarkan bahan kimia yang bertujuan menurunkan hujan menggunakan pesawat kecil yang melewati awan.

Kendati begitu, para ahli mengatakan kondisi cuaca ini sudah diperkirakan sejak jauh-jauh hari dan bahwa penyemaian awan tak akan menyebabkan banjir sedemikian rupa.

Pemimpin UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada Rabu (17/4) malam menyampaikan pihak berwenang akan bekerja cepat untuk mempelajari kondisi infrastruktur di seluruh UEA. Otoritas juga akan berupaya meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan.

Pada Kamis, orang-orang mulai terlihat mendekati kembali mobil-mobil mereka yang terlantar untuk memeriksa mesin kendaraan.

(Vhe)

Tinggalkan Balasan