Masjid Agung Karanganyar Dikorupsi, Vendor Proyek Tak Dibayar

Masjid Agung Karanganyar Dikorupsi, Vendor Proyek Tak Dibayar

Karanganyar, LINews – Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar menahan pria berinisial N, Direktur Operasional PT Mam Energindo. N diamankan Jumat (23/5) malam merupakan kontraktor pelaksana proyek pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar, yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 8 Maret 2023.

Masjid bergaya arsitektur Timur Tengah itu dibangun secara bertahap sejak 2019 hingga 2021 oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar dengan anggaran sebesar Rp89 miliar.

Penahanan dilakukan setelah N menjalani pemeriksaan intensif sejak siang. N akhirnya dibawa ke rumah tahanan Mapolres Karanganyar sekitar pukul 21.00 WIB sebagai tahanan titipan.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Karanganyar, Hartanto, yang didampingi oleh Kasi Intel Bonar David Yuniarto mengungkapkan, penetapan tersangka dilakukan karena penyidik telah mengantongi dua alat bukti kuat terkait praktik dugaan korupsi dalam proyek masjid tersebut.

“Awal mula kasus ini mencuat dari laporan sejumlah vendor proyek yang tidak menerima pembayaran. Setelah kami selidiki, ternyata seluruh pembayaran proyek sudah dicairkan 100 persen. Namun banyak vendor belum menerima haknya,” ujar Hartanto dalam konferensi pers, Jumat (23/5) malam.

Hartanto mengatakan, dari penyelidikan awal, terungkap total nilai pembayaran yang belum diterima vendor mencapai Rp5 miliar.

“Tim Kejari Karanganyar langsung bergerak cepat. Kami memanggil berbagai pihak yang terlibat. Termasuk di antaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom), serta manajemen PT Mam Energindo,” katanya.

Tidak hanya itu, penyidik menggandeng tim teknis independen untuk menilai fisik bangunan masjid. Pihaknya telah memeriksa lebih dari 20 saksi. Dugaan awal pun berkembang ke arah penyimpangan anggaran yang lebih besar.

Vendor Menagih Pembayaran

Sebelumnya, pada Rabu (30/4) lalu, sebanyak 15 dari total 45 vendor yang tergabung dalam Paguyuban Vendor Masjid Agung Madaniyah datang langsung ke kantor Kejari Karanganyar. Mereka meminta perlindungan hukum dan dukungan untuk menagih pembayaran dari kontraktor utama.

Kepala Kejari Karanganyar, Robert Jimmy Lambila, bersama Kasi Intel Bonar David Yuniarto, menerima langsung perwakilan vendor.

Adi Kurniawan, salah satu perwakilan vendor, menyebut total tagihan yang belum dibayar oleh kontraktor utama mencapai Rp6,5 miliar.

“Kami sudah beberapa kali mencoba menagih secara langsung, bahkan sempat melakukan aksi damai. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari pihak PT Mam Energindo,” kata Adi.

Masjid Agung Madaniyah sendiri dibangun dengan anggaran fantastis dan menjadi ikon baru Kabupaten Karanganyar.

Namun, di balik kemegahannya, kasus dugaan korupsi ini mengancam untuk mencoreng citra proyek keagamaan yang dibanggakan masyarakat setempat.

(Gun)

Tinggalkan Balasan