Jakarta, LINews — Presiden Jokowi menetapkan anggaran belanja untuk APBN 2025 yang bakal dijalankan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebesar Rp3.613,1 triliun.
“Belanja negara direncanakan sebesar Rp3.613,1 triliun yang terdiri dari, belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.693,2 triliun, serta transfer ke daerah sebesar Rp919,9 triliun,” ucap Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (16/8).
Adapun defisit anggaran 2025 direncanakan sebesar 2,53 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp616,2 triliun. Defisit ini akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati.
Berikut poin-poin yang dibacakan Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan siang ini:
1. Anggaran pendidikan
Anggaran pendidikan ia alokasikan sebesar Rp722,6 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan.
Anggaran pendidikan juga untuk perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, serta untuk pengembangan riset.
2. Anggaran perlindungan sosial
Jokowi merencanakan anggaran Rp504,7 triliun untuk perlindungan sosial masyarakat miskin. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan, dan mengakselerasi pengentasan kemiskinan, yang dilakukan dengan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.
3. Anggaran kesehatan
Anggaran kesehatan tembus Rp197,8 triliun di RAPBN 2025. Anggaran itu mencapai 5,5 persen dari belanja negara.
Anggaran tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan, percepatan penurunan stunting dan penyakit menular seperti TBC, serta penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis.
4. Anggaran ketahanan pangan: Rp124,4 triliun
Sektor pangan mendapatkan alokasi anggaran Rp124,4 triliun di RAPBN 2025. Anggaran ini akan diarahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas, menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan, perbaikan rantai distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan akses pembiayaan bagi petani.
5. Pembangunan infrastruktur
Anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp400,3 triliun. Anggaran tersebut terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN.
6. Transfer ke daerah
Jokowi mengalokasikan anggaran transfer daerah Rp919,9 triliun tahun depan. Anggaran ini untuk meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat dan daerah, harmonisasi belanja pusat dan daerah, serta mengurangi kesenjangan antar-daerah dan memperkokoh kerjasama antar-daerah
(Donny)