Ketum PKB: Perkuat Ketahanan Pangan Harus Prioritas

Ketum PKB: Perkuat Ketahanan Pangan Harus Prioritas

Jakarta, LINews – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan dunia saat ini masih dihantui krisis pangan akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Lebih dari itu dunia juga khawatir krisis pangan dapat memicu gerak inflasi, termasuk bagi Indonesia lantaran distribusi komoditas terhambat

Ia pun mengingatkan pemerintah untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan nasional terutama saat dinamika krisis pangan mengancam sejumlah negara. Ia mengatakan, memperkuat ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama.

“Sebentar lagi kita akan masuk 2023 yang akan sangat menantang terutama persoalan ketahanan pangan. Menghadapi ancaman krisis pangan global maka memperkuat ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama,” ujar Muhaimin, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Hambatan Terbesar Dalam Kurikulum Merdeka

Ia juga menyoroti realisasi serapan anggaran ketahanan pangan yang justru belum optimal, yang baru mencapai 40,7% per 30 September 2022. Menurutnya, rendahnya serapan anggaran ketahanan pangan jadi persoalan tersendiri yang perlu disikapi tegas oleh pemerintah.

“Saya heran juga realisasi anggaran ketahanan pangan masih rendah, baru mencapai 40,7% per 30 September 2022. Ini perlu ketegasan Pemerintah menggenjot belanja anggaran ketahanan pangan,” tegas Gus Muhaimin.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini menilai penambahan anggaran ketahanan pangan hingga Rp 95 triliun pada 2023 adalah keputusan tepat dalam mendorong ketersediaan, akses hingga peningkatan kualitas pangan.

Baca Juga: Prabowo Terima Kunjungan Menhan UEA

Meski begitu, ia mengingatkan setiap pemangku kebijakan untuk lebih optimal memanfaatkan dana sebesar itu demi tercapainya program ketahanan pangan nasional. Ia juga mengatakan dia optimis Indonesia kuat dan bebas dari ancaman krisis pangan.

“Satu sisi penambahan anggaran ketahanan pangan sampai Rp 95 triliun bagus, tapi di sisi yang lain komitmen pemerintah pusat maupun daerah harus seiring dengan semangat mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan begitu saya optimis Indonesia kuat dan bebas dari ancaman krisis pangan,” tutur Muhaimin.

Baca Juga: Pengamat Nilai Dukungan Jokowi ke Prabowo Tepat

Selain itu, ia juga mengingatkan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Ia menyatakan komitmen itu bisa terealisasi dengan baik apabila setiap kementerian dan lembaga terkait bersama-sama mewujudkan ketahan pangan nasional, karena ini yang harus dipegang oleh setiap kementerian dan lembaga.

“Pak Jokowi berulang kali menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan produksi dan menjamin ketercukupan pangan dalam negeri, ini yang harus dipegang oleh setiap kementerian dan lembaga. Semua perlu berjalan beriringan agar ketahanan pangan kita betul-betul terealisasi,” pungkas Muha.

(Robi)