“Tindakan menyalahkan hanya akan membuang waktu. Sebesar apa pun kesalahan yang Anda timpakan ke orang lain, dan sebesar apa pun Anda menyalahkannya, hal tersebut tidak akan mengubah Anda”
E.M. Ricky Gustiadi, lahir di Serang Banten pada tanggal 24 Agustus 1966 dan di takdirkan untuk mengampu profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selepas lulus dari SMA Negeri 2 Serang Tahun 1985, beliau melanjutkan studi pendidikan diploma 3 Akademi Lalu Lintas Angkutan Jalan di Bekasi selama 3 tahun. Setelah lulus Pendidikan ia mengikuti tes CPNS dan ditempatkan tugas pada tahun 1989 di Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan tepatnya di kantor wilayah VII Departemen Perhubungan Propinsi Sumatera Selatan.
Selama di Palembang, Ricky Gustiadi sempat kuliah di Universitas Sriwijaya Fakultas Ekonomi Jurusan Manjemen dan lulus dengan gelar S1 Sarjana Ekonomi tahun 1993. “Selama dalam kuliah di Universitas Sriwijaya saya sempat mengambil cuti kuliah untuk mengikuti sekolah kedinasan Diploma 4 Sekolah Tinggi Transportasi Darat di Bekasi sebagai lanjutan Pendidikan Diploma 3 Akademi Lalu Lintas Angkutan Jalan lulus D4 Ahli Transportasi Darat tahun 1992.” Jelasnya.
Setelah mengampu pendidikan di Bekasi, Ricky melanjutkan karir pekerjaan ke Kota Bandung tahun 1994 di Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Propinsi Jawa Barat. Disamping bertugas, Ricky juga melanjutkan pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Studi Transportasi dan lulus tahun 1997. “Alhamdulilah lulus kuliah S2 di ITB pada tahun 1998 langsung menduduki posisi eselon IV/a sebagai Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Dinas LLAJ Propinsi Jawa Barat,” ungkap Ricky.
Dalam rangka persiapan pelaksanaan otonomi daerah dan dengan adanya desentralisasi transfer kewenangan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten, dan Kota ditahun 2000 untuk melanjutkan karir, Ricky pindah ke Dinas LLAJ Kotamadya Bandung sebagai Kepala Seksi Lalu Lintas di tahun 1999. Di tahun 2001 ia mengalami rotasi dan mutase sebagai Kepala Seksi Pendaftaraan Dinas LLAJ Kota Bandung dan selanjutnya pada tahun 2005 mendapat promosieselon III/a sebagai Kepala Sub Dinas Teknik Lalu Lintas dan Angkutan di Dinas Perhubungan Kota Bandung. Kemudian mengalami rotasi dan mutase lagi sebagai Kepala Sub Dinas Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bandung tahun 2007.
Pada perubahan organisasi Dinas Perhubungan Kota Bandung tahun 2008 dan menjadi kepala Bidang Lalu Lintas dan Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung. Di tahun 2001 sudah mengikuti Diklat Pimpinan Tingkat III (SPAMA) Pendidikan ini diperlukan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan (leadership) eselon III/a sehingga dipercaya dan mendapat promosi jabatan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung tahun 2012.
Selanjutanya mengikuti Diklat Pimpinan tingkat II (SESPANAS) di tahun 2013. Pendidikan ini dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan (leadership) sebagai pejabat eselon II/b. Selanjutnya, Ricky mengalami rotasi dan mutasi sebagai Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia tahun 2017. Dan di tahun 2019 puji syukur di rotasi dan mutase Kembali menjadi Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung.
“Memang dengan pertimbangan saya memiliki ‘basic’ kompetensi Pendidikan dibidang perhubungan jadi tidak mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kerja di Dinas Perhubungan Kota Bandung guna melaksanakan agenda reformasi birokrasi terutama dalam sektor pelayanan public di bidang perhubungan sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam kurun waktu periode 2019 sampai dengan 2022.” Ungkapnya.
Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahaan yang efektif, efesien, bersih dan melayani perlu melakukan Good Govermment dan Entrepreneur Govermment dilingkungan Budaya Kerja Dinas Perhubungan Kota Bandung dengan melaksanakan agenda penyederhanaan struktur organisasi tata kerja (SOTK) Dinas Perhubungan Kota Bandung membuat ketatalaksanaan (business proses), membangun sumber daya aparatur yang berintegritas dan kompeten, menjadikan birokrasi yang memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan dengan karakteristik berorientasi pada kebutuihan masyarakat (constumer oriented) sebagai “Langkah nyata” pelaksanaan pelayananan pengujian kendaraan bermotor dengan pembayaran transaksi non tunai dengan menggunakan aplikasi pendaftaraan kendaraan yang terintregrasi dengan bank penampung dan aplikasi bukti lulus uji elektronik (Blue). Pemeriksaan teknis kondisi laik jalan kendaraan bermotor, serta dibentuknya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Agkutan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dan meningkatkan pelayanan prima di bidang perhubungan ke masyarakat kota Bandung.
Di pertengahaan bulan tahun 2022, Ricky kembali mendapat rotasi dan mutase pada posisi semula sebagai Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Karena berpengalaman sebagai staf ahli di bidang yang sama, hal ini memudahkannya dalam adaptasi pada tugas pokok dan fungsi Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia di Pemerintah Kota Bandung.
“Sebagai seorang pegawai negeri sipil yang merupakan abdi negara dan abdi masyarakat harus siap ditempatkan dimana saja, yang terpenting buat saya dalam meniti karir di birokrasi harus tegak lurus loyalitas ke Lembaga dan pimpinan, serta mampu menjaga rahasia jabatan dan negara, karena semua ini modal dasar meniti karir di birokrasi, lebih tepatnya implementasi di dalam hati kita yang terdalam memiliki rasa mencintai pekerjaannya sebagai pelayan masyarakat dalam dunia nyata (realita) sesuai dengan ekspektasi masyarakat Kota Bandung.” tutupnya.
(Vhe)