BANDUNG, LINews – Raja dan sultan serta tokoh adat Nusantara mengeluarkan sembilan Maklumat Agung untuk perbaikan bangsa ke depan. Maklumat tersebut akan disampaikan kepada para pemangku kepentingan.
Pembacaan Maklumat Agung dilakukan oleh Majelis Agung Raja Sultan Indonesia Bunda Eli Yuniarti, seiring selesainya Rakernas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (4/2/2023) malam.
Maklumat Agung tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan, untuk disampaikan kepada pemangku kepentingan.
Sembilan Maklumat Agung tersebut meliputi aspek sejarah, budaya, ekonomi, pembangunan, kearifan lokal, tanah ulayat, peradaban, konsorsium raja dan sultan, pembangunan istana kebudayaan, serta aset Nusantara.
“Segenap raja, sultan, pemangku adat, penerus pejuang 45 dan pemuda Indonesia harus bersatu dalam mewariskan nilai luhur kejuangan yang harus mampu mendarah daging di hati para penerus bangsa. Kesemuanya wajib menjadi pelita, bagi pemerintah,” ujar dia.
Selain itu agar dalam setiap pemimpin yang terpilih di Indonesia, dapat menjalankan tugas pembangunan secara patuh terhadap Kebajikan yang bersumber dari kearifan dari segenap raja, sultan dan pemangku adat sehingga tidak melenceng.
Tata kelola ekonomi merupakan tertib sirkulasi moneter yang menjadi landasan bagi masyarakat Indonesia untuk mencukupi semua kebutuhan yang meliputi kebutuhan Pokok dan kebutuhan penunjang lainnya, agar terus berputar dan mampu menjaga ketahanan bangsa untuk mempertahankan kedaulatan rakyat.
Pembangunan nasional dilaksanakan secara berkesinambungan dengan melandaskan pada pola kerja berdasar strata kebutuhan rakyat dengan bingkai Pancasila yang berkeadilan, sehingga mampu memberikan kesejahteraan dalam kondisi yang aman, nyaman dan kebahagiaan.
Di bagian lain, Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan mengatakan, amanah tersebut selanjutnya akan diberikan kepada para pemangku kebijakan. Setiap komponen bangsa ini bisa memiliki peran yang sama.
“Bismillahirohmanirohim, kami akan sampaikan amanah ini kepada para pemangku kebijakan, terutama dari sisi kepemudaan. Karena konsep hari ini sebetulnya adalah rakernas dan musyawarah agung ini memastikan peran pemuda sebagai tulang punggung masa depan,” katanya.
Pemuda sebagai tulang punggung masa depan, juga tidak akan pernah melupakan masa lalu. KNPI sebagai basis kepemudaan, tidak akan melupakan sejarah masa lalu. Raja dan sultan adalah bagian dari masa lalu Indonesia yang harus diingat keberadaannya pada saat ini.
“Pemuda juga harus memiliki rasa nasionalis, keagamaan, dan nilai nilai luhur lainnya yang terkandung dalam Pancasila. Pemuda harus mandiri secara ekonomi, sehingga bonus demografi Indonesia pada 2030 tidak menjadi boomerang demografi,” ucap dia.
(Red)