Jakarta, LINews – Sejumlah pembantu rumah tangga (PRT) berdemo di depan gedung DPR RI. Mereka mendesak DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
Pantauan LINews di depan gedung DPR, Jakpus, Selasa (14/3/2023), terlihat kawat berduri masih terpasang. Ada juga sekumpulan pembantu rumah tangga (PRT) memasang tenda di depan gedung DPR.
Para PRT juga menggelar spanduk di lantai bertulisan ‘Sahkan RUU PRT Menunda Pengesahan = Jumlah PRT Korban Bertambah’. Terlihat mereka juga membawa panci yang dijejerkan di depan gerbang DPR RI.
Salah satu perwakilan dari Jaringan Nasional Advokasi PRT, Lita Anggraeni, menjelaskan maksud para PRT ini berdemo di depan DPR. Dia menyebut para PRT hanya berharap bisa berdialog dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.
“Aksi tenda ini untuk Mbak Puan bersedia berdialog dengan kami wong cilik PRT. Meskipun 5 juta PRT, mereka tidak bisa bersuara semuanya karena mereka di rumah-rumah tidak bisa diizinkan pemilik kerja untuk menyampaikan aspirasinya,” kata Lita di lokasi demo.
Selain PRT, rencananya Partai Buruh akan berdemonstrasi di depang gedung DPR. Namun, massa buruh belum banyak terlihat mendatangi lokasi.
Lalu lintas di depan gedung juga masih tampak lancar. Sejumlah aparat juga terlihat berjaga di lokasi.
Sebelumnya, massa Partai Buruh yang menggelar demonstrasi menolak Perppu Cipta Kerja di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, membubarkan diri. Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto terpantau macet.
Pantauan LINews di depan gedung DPR, Senin (13/3), massa Partai Buruh mulai meninggalkan lokasi demo pukul 14.30 WIB. Massa membubarkan diri dan menyatakan demo akan dilanjutkan besok.
“DPR menunda sidang, maka aksi akan dilakukan besok,” ucap salah satu orator.
Massa yang bubar membuat lalu lintas di Jalan Gatot Subroto arah Slipi macet. Polisi berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas.
(Lubis)