Mentan Sebut Klaten Sebagai Contoh Pertanian Nasional

Mentan Sebut Klaten Sebagai Contoh Pertanian Nasional

Jakarta, LINews — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai bahwa Klaten, Jawa Tengah, dapat menjadi teladan pertanian dalam skala nasional.

Syahrul menyatakan, petani Klaten memberi kontribusi besar dalam kesuksesan program IP 400. Syahrul pun menyampaikan terima kasih atas komitmen petani mencukupi 11 ribu hektare untuk program IP 400.

“Klaten harus menjadi contoh program pertanian yang berskala nasional. Yang paling hebat disini adalah semangat, kemauan, kebersamaan, dan ini tidak boleh hanya di Klaten. Kita harus sebarkan etos kerja ini ke daerah lain,” kata Syahrul di sela panen raya padi IP 400 di Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten pada Senin (10/4).

Menurut Syahrul, semangat petani Klaten mempercepat pelaksanaan program IP 400, juga meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Syahrul berharap, kesejahteraan petani di Klaten turut meningkat sehingga ke depannya, pertanian Indonesia pun dapat menjadi mandiri dan modern.

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan bahwa Kabupaten Klaten berhasil mencapai target IP 400 pada 2022, berupa 10 ribu hektar lahan tanam yang tersebar di 25 kecamatan dengan 273 desa.

Tahun ini, program IP 400 diperluas menjadi 11 ribu hektar di 26 kecamatan dengan 289 desa. Adapun data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten mencatat luas lahan tanam padi IP 400 di Desa Kalikebo mencapai 530 hektar dengan varietas padi Padjajaran, dengan potensi produktivitas mencapai 8,8 ton/hektar.

“Panen padi di Desa Kalikebo merupakan salah satu bukti keberhasilan Kabupaten Klaten dalam pengembangan OPIP (Optimalisasi Indeks Pertanaman) atau IP 400. Adapun capaian hasil pertanian setiap bulannya dari bulan Januari sampai dengan Maret 2023 mengalamai surplus hingga 31 ribu ton beras,” katanya.

Dengan capaian tersebut, lanjut Sri, stok beras terhitung dalam kondisi aman. Hal ini selaras dengan salah satu program unggulan Kabupaten Klaten, yaitu Klaten Mandiri Pangan.

Beras Rojolele Jadi Ikon Klaten

Pada hari yang sama, Menteri Pertanian Syahrul menyampaikan bahwa varietas padi rojolele semestinya menjadi merek dagang khas Klaten.

Menurutnya, dengan mengedepankan keunggulan seperti butiran yang besar dan kebersihan beras, rojolele bisa menjadi ikon beras di dalam negeri.

“Rojolele ini harus menjadi trademark atau satu nama merk yang khusus di Klaten. Saya kira kalau ini diseriusi, rojolele akan menjadi ikon perberasan Indonesia yang standarnya bisa kita lihat,” katanya.

Lebih lanjut, Syahrul menyarankan Pemerintah Kabupaten Klaten untuk mengadakan gudang atau sentra perberasan rojolele. Syahrul menyatakan akan mendukung pengembangan rojolele hingga menjadi salah satu komoditi ekspor nasional.

(Aries)

Tinggalkan Balasan