Kasatpol PP DKI Razia 3 Ribu Pengemis

Kasatpol PP DKI Razia 3 Ribu Pengemis

Jakarta, LINews – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta telah menjaring 3.000 pengemis selama Februari hingga akhir April tahun ini. Jumlah tersebut merupakan hasil razia pengemis atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) menjelang Ramadhan hingga setelah lebaran tahun 2023.

“Jumlah PPKS yang sudah kita jangkau dari sejak bulan pertengahan Februari, Maret, April, sudah bertambah menjadi 3 ribu sekian orang,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin pada wartawan, Jumat (27/4/2023).

Arifin mengatakan razia tersebut sengaja dilakukan lebih awal sebelum Ramadhan untuk memberikan peringatan kepada PPKS yang ingin datang ke Jakarta saat bulan suci.

“Kita melakukan penjangkauan secara maksimal. Kita ingin Jakarta lebih tertib, teratur, lebih membuat orang merasa nyaman lah, di setiap lampu merah nggak ada gangguan lagi orang ketok-ketok kaca, jualan nawarin obat gitu lah, terus ngamen. Ya silakan ngamen tempat aman, silakan nggak dilarang,” ujarnya.

Arifin mengatakan semenjak pihaknya melakukan razia sebelum puasa, jumlah PPKS yang ada di Jakarta selama bulan puasa berkurang.

“Terjadi penurunan dari sejak kemarin. Di awal sebelum masuk puasa itu tinggi. Karena kita lakukan penjangkauan secara masih di beberapa tempat, lalu pas menjelang masuk puasanya itu berkurang,” ungkapnya.

“Biasanya kan di bulan puasa itu tinggi. Nah, kita mengantisipasinya sebelum bulan puasa karena biasanya orang akan datang atau melakukan mengemis dan sebagainya itu di bulan-bulan puasa,” lanjutnya.

Arifin memyebut, razia PPKS ini sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Satpol PP memiliki tahapan penindakan yang dilakukan, mulai dari teguran hingga membawa PPKS yang dirazia tersebut ke panti sosial.

“Kita ada semacam yang namanya kartu kuning yakni peringatan yang diberikan kepada yang bersangkutan tentang pelanggaran yang dilakukan. Setelah kita sosialisasikan dan menyampaikan itu, kalau kemudian mengulangi lagi, akan dinjangkau oleh anggota lalu diindentifikasi, diasesmen, dan diserahkan kepada Dinsos melalui panti-panti sosial,” pungkas Arifin.

(Ary)

Tinggalkan Balasan