Indramayu, LINews – Nadran adalah upacara adat bagi para nelayan di pesisir pantai utara Jawa, nadran dalam istilah tradisi masyarakat disebut juga sebagai Pesta laut atau Sedekah Laut. Bentuk sukuran dan selametan yang dilakukan oleh semua komponen masyarakat atas hasil tangkapan ikan dalam melaut selama setahun penuh, dan mengharapkan adanya peningkatan rejeki, dengan tidak adanya aral melintang pada tahun mendatang.
Dalam rangkaian kegiatan hari ini, Nadran Nelayan KPL Mina Sumitra Indramayu, mengadakan acara sepeda santai pada hari pertama, Minggu 30 April 2023, sepeda santai diikuti oleh kurang lebih 5000 peserta dengan hadiah utama pembiayaan umroh untuk satu orang.
Acara sepeda santai kali ini sukses terlaksana dan finish didepan sekretariat KPL Mina Sumitra Jl. Pantai Song, No.2, Kelurahan Poman, Indramayu.
Dalam kesempatan yang sama kali ini H.Darto menjelaskan pada awak media “Upacara Nadran adalah suatu tradisi warisan dari nenek moyang sejak ratusan tahun silam, yang masih terus dilakukan dan dijaga secara turun-temurun. Nadran merupakan suatu tradisi dari perpaduan budaya Hindu dan Islam, kata nadran menurut masyarakat setempat, berasal dari kata nazar, yang dalam gramatikal bahasa arab (Islam) bermakna “pemenuhan janji”. Dalam prosesi ritual Nadran ada bentuk pemenuhan Sesajen atau “sajian”, yaitu sesajen sebagaimana dalam simbol-simbol ritual agama Hindu. Persembah Sesajen, pada prakteknya adalah pemenuhan sajian-sajiaan makanan dan kepala kerbau yang dilemparkan ke lautan lepas, dengan keyakinan masyarakat bahwa niatan tulus melemparkan sesajen adalah memberi makanan ikan-ikan di lautan, dan berharap semoga mendapatkan keselamatan melaut dan rejeki yang melimpah-ruah” ungkapnya.
Lanjut H. Darto mengatakan “Upacara Nadran diselenggarakan secara rutin pada setiap tahunnya, nadranan merupakan pesta rakyat, sehingga selain upacara ritual adat, diadakan juga acara runtutan, pagelaran kesenian tradisional dan pasar malam yang diselenggarakan selama satu minggu. Prosesi upacara Nadran, dimualai dengan mengumpulkan sesajen atau sajian-sajian makanan sebagai simbol bagi persembahan melaut, sesajen bisa berisikan macam-macam makanan khas, buah-buahan, kepala kerbau yang masih segar, kembang tujuh rupa, dan lain-lainnya. Kemudian sesajen diarak dalam karnaval menuju muara, sesajen ditempatkan spesial didalam replika Kapal Laut, dan arak-arakan sesajen biasanya diiringi berbagai suguhan seni tradisional, menggunakan kapal-kapal nelayan guna melemparkan sesajen ke lautan dalam” tutur Ketua KPL Mina Sumitra.
“Semoga nanti pada Tanggal 3 Mei 2023 pas acara puncak yaitu pelepasan kepala kerbau dapat dihadiri oleh Ibu Bupati Indramayu Hj Nina Agustina, S.H, M.H, C.R H, dan Muspida” tutup H. Darto.
(Sanita)