‘Jokowi Cawe-cawe Pemilu’ Agar Pekerjaannya Dilanjutkan

‘Jokowi Cawe-cawe Pemilu’ Agar Pekerjaannya Dilanjutkan

Jakarta, LINews – Stafsus Mensesneg Faldo Maldini menjelaskan maksud Presiden Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe Pemilu 2024 demi bangsa dan negara. Faldo menilai Jokowi ingin memastikan pekerjaan yang telah dilakukannya akan dilanjutkan dengan baik.

“Kalau kita ikuti Pak Presiden kan belakangan bicara soal bonus demografi, 13 tahun kita akan ‘take off’ untuk jadi negara maju, jadi ada banyak hal yang telah dimulai hari ini dan ini akan selesai sehingga Presiden perlu memastikan bahwa yang sudah dilakukan hari ini itu harus berlanjut bahkan kalau bisa lebih baik,” ujar Faldo dalam diskusi Adu Perspektif ‘Jokowi Cawe-cawe, Pemilu 2024 Makin Ramai’, Rabu (31/5/2023).

Terkait adanya pihak yang berkomentar, Faldo menilai hal ini membuktikan kekuatan Jokowi di akhir masa jabatan masih diperhitungkan. Faldo juga mengingatkan dengan sisa masa jabatan yang dimiliki Jokowi masih banyak hal yang bisa dilakukan.

“Kalau orang yang komentar ya berarti kekuatan Presiden juga jadi bikin orang geter (gemetar -red), hari ini. Di sisi lain orang banyak bilang, akhir periode ‘lame duck’, nggak bakal ngapa-ngapain. Jangan lupa, Pak Jokowi masih ada waktu satu tahun 16 bulan, persis sama seperti Pak Habibie jadi presiden dan banyak hal yang bisa dibikin, pada saat itu bangkit dari runtuhnya pasca-Orba,” tuturnya.

Sementara terkait keresahan netralitas, menurut Faldo, tidak ada masalah dengan netralitas presiden. Menurutnya hal ini tetap dapat terjaga dan dipantau oleh banyak pihak.

“Bicara keresahan terkait netralitas tadi, pun seandainya Pak Presiden tidak meng-endorse siapapun asalkan lembaga bisa bekerja dengan maksimal pasti tidak ada masalah dengan netralitas Presiden. Kalau Presiden dukung Bawaslu, KPU, NGO mungkin tahu publik, media mantau pasti ya nggak ada masalah dalam netralitas,” ujarnya.

“Jadi dalam hal ini kami ingin menyampaikan, banyak hal yang ingin terus dipertahankan, terlepas dari kepuasan publik 82% tapi kan kita juga tidak bisa menutup mata, masyarakat happy, kalau kita bedah lagi yang paling puas itu kelompok 18-35 dimana itu adalah bagian dari raja elektoral pada pemilu nanti. Jadi programnya kena, jadi ketika programnya kena terus nanti tiba-tiba ‘kentang’ kan sedih, apalagi ada keinginan ini kita ada target ke depan, ini aku udah sampai sini loh jangan sampai apa yang sudah dibikin mentok,” sambungnya.

(Vhe)

Tinggalkan Balasan