Jakarta, LINews – Menko Polhukam Mahfud Md dikukuhkan menjadi tokoh kehormatan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pengukuhan berlangsung di rumah panggung Ende.
Mahfud masuk ke rumah adat berbentuk panggung dengan diiringi musik tradisional. Mahfud kemudian keluar dan mengelilingi sebuah batu yang ada di depan rumah adat tersebut sambil diiringi tarian.
Lokasi pengukuhan tidak jauh dari Lapangan Pancasila dan Rumah Pengasingan Bung Karno. Wakil Gubernur NTT, Joe Nae Sui, menjelaskan hanya orang-orang yang dinilai berjasa yang bisa masuk ke rumah adat tersebut.
“Itu tidak sembarang orang yang masuk, ya hanya orang-orang terhormat yang berjasa bagi republik, berjasa untuk siapa saja. Itu tamu-tamu terhormat masuk ke rumah adat itu,” kata Joe Nae.
“Untuk menghormati dia, bahwa dia adalah keluarga kita, diselimutilah pakai kain ini, karena dulu nenek moyang menyelimutkan kami supaya kami besar, karena engkau adalah saudara, mari kita selimuti sama dengan kain ini,” lanjutnya.
Joe menjelaskan dilakukannya pengukuhan sebagai bagian dari ekspresi tradisional yang dilakukan turun-temurun sejak zaman nenek moyang. Kegiatan adat itu dilakukan untuk meminta perlindungan dari Tuhan dan para leluhur kepada tamu kehormatan.
“Adat itu budaya ekspresi tradisional turun temurun dari nenek moyang, untuk meminta kepada leluhur pada alam dan minta pada Tuhan Maha Esa supaya memberkati usaha, dan karya-karya tamu itu, serta melindungi dia dari godaan-godaan duniawi, godaan-godaan setan dan sebagainya,” ujarnya.
Joe menyampaikan batu yang ada di depan rumah adat itu sebagai simbol berdirinya tonggak sejarah keberadaan nenek moyang mereka.
“Maka itu dimanisfestasi di dalam batu. Batu itu bahwa nenek moyang kita itu mendirikan tonggak, tonggak sejarah bahwa di situ lah kami ada. Tapi bukan kita menyembah batu, tetapi hanya memperingat, simbol dan setiap tamu yang datang bilang, ‘Oh Allah yang maha kuasa, engkau telah menciptakan nenek moyang kami, utuslah nenek moyang kami itu untuk datang melindungi tamu kami ini, dan seluruh alam jagat raya ini tolong melihatlah pemimpin kami, dan jauh kan lah dia dari hal-hal melintang bagi dia’,” kata Joe.
Secara terpisah, Mahfud mengaku mendapat masukan dari tokoh masyarakat setempat mengenai Kabupaten Ende sebagai warisan Bung Karno. Mahfud mengatakan tokoh masyarakat ingin Ende dikenal dunia.
“Salah satu diskusi sesudah kami upacara, diskusi dengan semua tokoh masyarakat dengan pemerintahan, ada beberapa hal kami catat tadi. Satu, masukan bagaimana pemerintah dan kita semua ini menegaskan kembali tentang Ende ini sebagai heritage dari Bung Karno, sebagai warisan, kekayaan, ide yang spektakuler. Dan Ende ini tempatnya, sehingga bisa ditegaskan kembali agar dunia tahu ini loh tempatnya,” kata Mahfud.
Mahfud menyampaikan ada usulan yang ditampung dan akan dibahas oleh pemerintah pusat. Salah satunya terkait pembentukan museum Bung Karno.
“Dan untuk itu, ada usul yang nanti akan kita coba bawa ke Jakarta. Tanah kita Pak Bupati sudah ada lahan untuk membangun museum Bung Karno, mungkin sekaligus diorama dan sebagainya. Nanti akan saya sampaikan ke pemerintah pusat untuk ini diperhatikan,” imbuhnya.
(Anes)