Berakhirnya Trah Yasin Di Kabupaten Bogor

Berakhirnya Trah Yasin Di Kabupaten Bogor

Bogor, LINews – Pengamat kebijkan publik, Yusfitriadi menilai Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Bogor Ade Yasin, sangat memprihatinkan.

Terlebih, sebelumnya KPK penah menangkap Rahmat Yasin yang juga Bupati Bogor periode 2008-2013 dan 2013-2014, sekaligus kakak kandung Ade Yasin.

Menurut Yus, dari aspek politis, kasus yang menjerat Ade ini akan sangat berpengaruh pada prospek suara PPP di Bogor dan Jawa Barat serta secara nasional, dalam Pemilu 2024 mendatang. Terlebih, Ade juga menjabat sebagai Ketua DPW PPP Jawa Barat.

“Kepercayaan publik tentu akan rusak. Karena sebelumnya Rahmat Yasin dua kali ditangkap KPK. Kali ini adiknya, Ade Yasin juga ditangkap, yang sebentar lagi mungkin akan berstatus tersangka,” kata Yus, Rabu (27/4).

Yus menduga, banyak faktor yang mendukung penangkapan Ade Yasin. Yakni temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang belum jelas, terkait penggunaan anggaran yang belum ada pertanggungjawaban dan temuan BPK terkait indikasi penggunaan dana fiktif pada festival Bogor and Tourism di Batam.

“Apakan OTT ini upaya negosiasi dalam kasus ini atau bukan. Saya juga pernah sampaikan bawa program Samisade berpotensi menjadi temuan BPK, selain soal payung hukum yang belum clear, juga terkait penggunaan di lapangan,” katanya.

Kata Yus, bukan tidak mungkin kasus ini melibatkan banyak orang, terlebih jika kasus ini terkait dengan negosiasi atas temuan-temuan BPK Jawa Barat.

Yus juga berani memastikan bahwa trah Yasin di Kabupaten Bogor telah berakhir atas mencuatnya kasu ini.

“Kalau trah bisa jadi berakhir. Namun rezim Yasin belum tentu. Kecuali KPK bisa bongkar sampai ke akar-akarnya, baru bisa mengakhiri rezim Yasin,” kata Yus. (Red)