Jepara, LINews – Berdasarkan hasil temuan awak media LI pembangunan sarpras wisata desa selagi ada sisa anggaran tapi menurut keterangan kepala desa selagi damam dan sekretaris desa udin mengatakan “proyek bantuan pembangunan belum selesai belum tahu ketentuan akhirnya “ujar Petinggi dan carik.
Patut diduga segala jenis kegiatan bantuan pembangunan didesa dikorupsi dengan alasan terkena potongan pajak pph dan ppn. Tak habis pikir namanya bentuk bantuan bisa bisanya dikenakan pajak padahal jelas-jelas bantuan masih dikenakan pajak.
Dibalaidesa selagi awak media konfirmasi kebeneranya terkait bantuan pembangunan sarpras wisata tersebut.
Usut punya usut ternyata bantuan proyek tersebut pokir (pokok pikiran) dari dewan pkb bernama khamid yang bertempat tinggal didesa mambak kecamatan Pakisaji samping masjid. Selasa 27/06/2023 pukul 13.00.
Lewat via telpon awak media menanyakan pada dewan khamid “apa benar bantuan pembangunan sarpras wisata di didesa selagi pokir dari panjenengan? Betul” ungkap dewan khamid.
Belum bisa ngasih informasi yang detail dewan khamid bilang setelah hari raya idul adha aja karena saya lagi puasa.
Dari jumlah anggaran 175.000.000 keperuntukanya belum bisa dijawab oleh carik dan petinggi karena yang menangani PK (pelaksana kegiatan) kebetulan baru pulang dari balaidesa.
Kabar berita ini belum lengkap dikarenakan PK dan dewan belum bisa dimintai keterangan, atas tertundanya informasi dari PK dan dewan belum bisa menerangkan jadinya berita masih berlanjut.
Dari hasil wawancara awak media menduga bahwa keterangan dari kepala desa dan carik seakan akan membelok mbelokkan kata-kata biar terlihat sesuai prosedur dan aturan.
