Wamentan Akan Bawa Jeruk Garut ke Istana Presiden

Wamentan Akan Bawa Jeruk Garut ke Istana Presiden

GARUT, LINews – Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi berencana membawa jeruk dari Garut, Jawa Barat, ke Istana Presiden. Harvick menyebut langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian dalam mempromosikan produk unggulan daerah.

“Dalam langkah awal, Kementerian Pertanian secara rutin membawa produk-produk ini ke pemerintah pusat, lintas kementerian ini produk kita kenalkan. Kalau memang memungkinkan, tidak memberatkan, tidak mengganggu produksi dan jumlah kuantitinya, nanti kita perkenalkan ke istana untuk jeruk Garut ini,” kata Harvick saat berkunjung ke salah satu kebun jeruk di Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut, Rabu (2/8/2023).

Dia mengatakan bahwa produk-produk unggulan di setiap daerah yang memiliki spesifik, kriteria dan kualitas baik akan dipromosikan untuk memaksimalkan pemasaran, yang akan berdampak positif bagi taraf hidup masyarakat. Harvick mengaku dirinya mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peningkatan taraf hidup masyarakat melalui produk pertanian yang dihasilkan.

“Kita sedang berada di kebun jeruk, di Garut jeruk heritage, kita kenalkan ke istana agar jeruk Garut mendunia. Jadi kalau ada tamu-tamu negara asing bisa nyoba, bagian dari promosi. Mudah-mudahan ini upaya kita dalam rangka meningkatkan daya saing juga pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Jeruk sendiri merupakan komoditas pertanian potensial dari Kabupaten Garut. Hasil produksi jeruk dari daerah ini setidaknya menyumbang 63 persen di seluruh Jawa Barat.

Tersebar pada beberapa kecamatan, lahan pertanian jeruk di Kabupaten Garut memiliki total luas sekitar 1.400 hektare (ha). Sebaran kebun jeruk di Garut ini terletak pada wilayah Kecamatan Cigedug, Karangpawitan, Samarang, Cisurupan, Pasirwangi, Pakenjeng, Bayongbong dan Cikajang.

Dalam kunjungannya ke Garut, Harvick juga menyerahkan sejumlah bantuan yang diserahkan untuk Kabupaten Garut senilai Rp4,2 miliar. Dia menjelaskan bantuan untuk daerah yang akan dimanfaatkan untuk jalan usaha tani (JUT), alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta lainnya itu berupa investasi dari pemerintah pusat.

“Bantuan ini presiden minta agar diubah menjadi investasi. Investasi akan dikawal, tentu pemerintah memberikan juga akan menagih. Arti menagih di sini sampai di mana pemanfaatannya,” kata Harvick.

Wamentan menegaskan, bantuan yang diberikan serupa tidak hanya berlaku untuk Garut melainkan seluruh wilayah di Indonesia. Bantuan yang diberikan pun beragam bergantung pada potensi dan kebutuhan setiap daerah.

“Total bantuan se-Indonesia macam-macam, bergantung daerahnya. Memang kita tahu bukan hanya Kementrian Pertanian, kemarin kita fokus dengan masalah kesehatan daerah ikut terdampak, refocusing anggaran kemarin pertanian cukup besar, kita cari sesuai arahan presiden,” ucapnya.

(Red/Yp)

Tinggalkan Balasan