SYL Menghadap Jokowi di Istana, Berikan Laporan Pertanggung jawaban

SYL Menghadap Jokowi di Istana, Berikan Laporan Pertanggung jawaban

Jakarta, LINews — Syahrul Yasin Limpo (SYL) resmi pamit dari kabinet sebagai Menteri Pertanian usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Minggu (8/10) petang.

Jokowi menerima Syahrul di meja persegi di ruang Jepara Istana, ditemani Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno. Pertemuan digelar selama kurang lebih satu jam mulai pukul 18.30 hingga pukul 19.30 WIB.

Pertemuan itu digelar tertutup dan tak ada jumpa pers. Tak boleh ada wawancara ataupun pengambilan video. Wartawan pun diantar keluar Istana.

Ucapan terima kasih

Melalui keterangan tertulis, Syahrul menyampaikan terima kasih karena telah diterima Jokowi untuk bertemu. Dia sekaligus menyampaikan maaf karena tidak bisa membantu Jokowi hingga akhir masa jabatan.

“Saya mohon maaf dan pamit pada Bapak Presiden karena tidak bisa menyelesaikan tugas atau tidak bisa lagi membantu Bapak Presiden sampai akhir masa jabatan,” ucap dia.

Serahkan laporan pertanggungjawaban

Pada kesempatan itu, ia sekaligus menyerahkan laporan pertanggungjawaban tugasnya sejak menjadi Menteri Pertanian pada Oktober 2019. Menurut Syahrul, semua bentuk capaiannya selama menjabat juga karena keberhasilan Jokowi.

Namun sebaliknya, kata Syahrul, jika ada kesalahan, hal itu murni kesalahannya sebagai menteri. Sebab, dia hanya menjalankan visi misi Presiden.

“Sedangkan, jika ada kesalahan selama menjadi menteri, hal itu adalah tanggung jawab saya yang menjalankan jabatan ini,” kata dia.

Klaim 71 penghargaan

Sejak dilantik pada 23 Oktober 2019, Syahrul mengatakan lembaganya telah menerima total 71 Penghargaan. Dia menyebut semua penghargaan itu milik Presiden.

Dia mengklaim nilai ekspor pertanian Indonesia juga meningkat selama ia menjadi menteri. Angka kenaikannya dari Rp390,16 triliun menjadi Rp658,18 triliunan.

“Saya tidak ingin mengklaim semua kinerja tersebut hanya kinerja Saya. Tidak, sama sekali,” kata dia.

Pasrah pada proses hukum

Pada kesempatan itu, Syahrul turut berkomentar soal proses hukum yang menjeratnya di KPK. Dia bilang akan kooperatif dan menghadapi proses itu secara terhormat sesuai hukum yang berlaku.

“Saya sampaikan bahwa Saya akan menghadapi hal tersebut secara koperatif dan dengan penghormatan terhadap hukum yang berlaku,” kata dia.

Syahrul disebut telah menjadi tersangka KPK dalam perkara dugaan korupsi di lingkungan Kementan. Syahrul sempat dinyatakan hilang beberapa saat setelah disebut-sebut menjadi tersangka.

Ia kembali ke Jakarta pada Rabu (4/10). Keesokan harinya, ia ke Kantor Kemensetneg untuk mengajukan surat pengunduran diri.

(Donald)

Tinggalkan Balasan