Kades Kunci Keberhasilan Pembangunan & Pemberdayaan Desa

Kades Kunci Keberhasilan Pembangunan & Pemberdayaan Desa

Jakarta, LINews – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan kepala desa menjadi kunci dalam percepatan pembangunan. Menurutnya, pola pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang paling efektif menggunakan metode replikasi.

Menteri yang disapa Gus Halim ini menjelaskan pola replikasi yang dimaksud yakni, mencontoh keberhasilan satu desa untuk diimplementasikan di desa lainnya. Namun, pola ini tentunya perlu disesuaikan dengan karakteristik geografis maupun budaya masing-masing desa.

“Modifikasi itu supaya implementasinya tidak hanya sekadar menjiplak, tanpa menyesuaikan dengan kondisi objektif masing-masing,” jelas Gus Halim dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11/2023).

Hal ini disampaikannya saat memberi pengarahan Workshop Replikasi Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Jakarta, Senin (6/11).

Gus Halim mengungkapkan masing-masing desa tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, success story suatu desa tidak dapat direplikasi secara langsung ke desa lainnya. Terlebih Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan kebhinekaan.

Oleh karena itu, ia meminta kepala desa untuk terus melakukan inovasi atau yang disebut dengan istilah amati, tiru dan modifikasi (ATM) dengan menyesuaikan kebutuhan desa masing-masing. Sebab, kepala desa menjadi figur yang dipercaya karena dipilih melalui proses seleksi panjang yang tidak kalah ketat dengan bupati maupun gubernur.

Di samping itu, kepala desa mendapat otoritas untuk melakukan pembangunan di desa.

“Karena posisinya itulah maka kunci dari seluruh proses dan keberhasilan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat desa itu ada di kepala desa. Ini sudah kita buktikan ketika kepala desa bagus maka desanya pasti bagus,” pungkasnya.

Diketahui, Workshop Replikasi (P3PD) Subkomponen 2B berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dan sistem akuntabilitas sosial. Workshop ini diikuti sebanyak 774 peserta termasuk yang hadir secara daring. Para peserta terdiri dari Kepala Dinas PMD, Kepala Desa, dan Pendamping Desa.

(Ary)

Tinggalkan Balasan