Bagikan Susu – Hilirisasi, Ini Gaya Kampanye Prabowo – Gibran

Bagikan Susu – Hilirisasi, Ini Gaya Kampanye Prabowo – Gibran

Jakarta, LINews — Dari sunroof mobilnya, Prabowo Subianto menyapa warga yang berjejer di pinggir jalan menuju Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Jawa Barat. Itu adalah tujuan di hari perdananya berkampanye pada Sabtu (2/12).

Capres nomor urut 2 yang datang dengan berkemeja putih, lengkap dengan peci, diterima Pimpinan Ponpes, Asep Ahmad Mausul Affandi dan eks Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum, yang juga pengasuh ponpes.

Asep dan Uu adalah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Prabowo sempat berbincang dengan pimpinan ponpes lalu dilanjut dengan ziarah ke makam Pendiri Ponpes Miftahul Huda Choer Affandi bin H Abdullah.

Tidak ada pidato atau pernyataan yang disampaikan Prabowo di hadapan santri. Setelah hampir satu jam, Prabowo yang menjadi ‘sasaran’ santri untuk berfoto dan bersalaman, meninggalkan lokasi.

Usai meninggalkan pesantren, Prabowo sempat menyapa beberapa anak-anak di lingkungan ponpes itu. Ia lalu memberi kenang-kenangan berupa koin berwarna emas dengan berlogo Kementerian Pertahanan kepada lima orang-anak itu.

“Disimpan ya. Disimpan nanti. Nanti kalau kamu besar, kau ingat ya Menteri Pertahanan pernah datang ke sini,” ujarnya.

Usai dari pesantren, Prabowo dan rombongan menghadiri acara Konsolidasi Tokoh Agama Masyarakat di Primajasa Exhibition, Tasikmalaya.

Di hadapan pendukungnya, Prabowo yang mengenakan kemeja biru muda berpidato sekitar 15 menit.

Saat meninggalkan lokasi acara, Prabowo dari sunroof mobilnya membagikan kaos berwarna coklat kepada para pendukung yang berkerumun rebutan.

Di titik ketiga, Prabowo kembali berkunjung ke pondok pesantren. Kini tujuannya adalah Pondok Pesantren Cipasung. Ia disambut pembina Ponpes Cipasung, Koko Komarudin Ruhiat.

Ia mendapat wejangan dan nasihat dari Pembina Ponpes Cipasung. Dalam pertemuan itu, Prabowo juga diberikan sebuah syal yang langsung dikalungkan oleh Komarudin Ruhiat.

Sebelum meninggalkan pesantren, dari sunroof mobil, Prabowo lagi-lagi membagikan kaos kepada para santri.

Gaya Prabowo yang membagi-bagi barang itu tidak hanya terjadi di Tasikmalaya. Di hari kedua kampanye, Minggu (3/12), Prabowo melakukan hal serupa saat bersafari di Banten.

Usai mengunjungi Masjid Agung Banten Lama dan berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanudin, ia membagi-bagikan kaos hingga cokelat kepada pendukung hingga anak-anak.

Prabowo juga membagikan coklat di sela kunjungannya ke kediaman ulama Abuya Murtadho di Pandeglang, Banten.

Soal gaya kampanye yang membagi-bagikan barang ini, Prabowo sempat mengaku hal itu ditiru nya dari gaya Presiden Jokowi.

Prabowo mengaku dirinya meniru cara Jokowi tersebut usai dikalahkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu dua kali di kontestasi pilpres.

“Banyak yang mengatakan Prabowo sekarang sudah berubah bagaimana tidak berubah, dua kali dikalahkan ya terpaksa berubah,” kata Prabowo dalam pidatonya di HUT ke-59 Golkar di Jakarta Barat, Senin (6/11).

“Jadi sekarang Pak Jokowi, kalau saya keliling saya juga bagi-bagi kaos. Terima kasih sekali lagi pak,” imbuh dia.

Lanjutkan Hilirisasi 

Dalam enam titik kampanye selama dua hari di Jawa Barat dan Banten, Prabowo setidaknya dua kali berpidato di hadapan pendukungnya.

Pertama, ia berpidato di acara Konsolidasi Tokoh Agama Masyarakat di Primajasa Exhibition.

Prabowo kembali menyampaikan program seperti pembagian makan siang dan susu gratis kepada anak-anak dan ibu hamil.

Prabowo juga mengatakan bakal melanjutkan program hilirisasi yang dimulai di pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

“Saya pernah ditanya oleh dubes negara asing, kenapa Indonesia membatasi menjual komoditas ke negara lain? Saya katakan karena saya ingin rakyat saya makmur. Saya ingin rakyat saya hidup seperti rakyat anda,” kata Prabowo.

Kedua, ia berpidato di acara bertajuk Doa Bersama Prabowo Gibran yang digelar di kediaman eks Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya.

Lebih dari 30 menit berpidato, banyak hal yang disampaikannya. Ia kembali menyinggung program hilirisasi.

“Tadi saya beri contoh nikel, kami punya peta, kami punya rencana, 21 komoditas, 21 bahan baku yang sangat strategis kita sudah punya rencana, kajian. Kita sudah punya peta ke depan, yang kita beri nama pohon industri. Indonesia ingin jadi negara industri. Kita tidak mau jadi negara pasar,” katanya.

Blusukan hingga bagi-bagi susu

Mirip dengan Prabowo, Gibran Rakabuming Raka juga kerap membagi-bagikan barang saat berkampanye.

Pada Jumat (1/12), ia blusukan menemui warga di Penjaringan, Jakarta Utara. Di momen itu, ia membagikan susu kemasan kotak hingga buku kepada anak-anak yang hadir.

Gibran dan istrinya, Selvi Ananda, juga membagikan susu saat mengikuti car free day (CFD) di Jakarta Pusat, Minggu (3/12). Di hari yang sama, ia blusukan ke Pasar Rawasari dan kembali membagikan susu kepada pengunjung dan pedagang pasar.

Keesokan harinya, Senin (4/12), Gibran yang menggunakan kemeja ‘gemoy’ berkampanye ke Kelurahan Poris, Kota Tangerang, Banten. Susu dan buku kembali dibagikan ke anak-anak di wilayah itu.

Sama seperti Prabowo, Gibran juga berkunjung ke pesantren di masa kampanye.

Usai dari Kelurahan Poris, ia mendatangi Pondok Pesantren Assshiddiqiyah Tangerang. Buku dan susu kembali dibagikan kepada para santri.

Di kunjungan itu, Gibran berjanji akan menyiapkan para santri agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman untuk menghadapi revolusi industri 5.0.

“Santri yang mengerti dakwah lewat media online, santri yang mengerti perbankan syariah, santri yang punya jiwa pengusaha. Itu nanti yang kami akan datangkan,” kata Gibran.

(Ary)

Tinggalkan Balasan