Persatuan Ummat Islam Temui Jokowi di Istana

Persatuan Ummat Islam Temui Jokowi di Istana

Jakarta, LINews – Sejumlah Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Indonesia (DPP PUI) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Mereka berniat mengundang Jokowi untuk pada rangkaian acara Muktamar PUI tahun ini.

“Kami mengundang Pak Jokowi pada rangkaian acara Muktamar Musyawarah Nasional PUI pada tahun ini, dan mudah-mudahan Pak Jokowi bisa hadir sebelum selesainya amanah masa tugas beliau. Periodesasi PUI juga bersamaan dengan periodesasi presiden kita. Mudah-mudahan bisa berkesempatan (hadir). Itu saja inti poin,” kata Ketua Umum DPP PUI Nur Hasan Zaidi, kepada wartawan usai pertemuan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Nur Hasan mengatakan Muktamar PUI sebenarnya akan digelar pada Desember tahun ini. Namun, karena masa jabatan Jokowi telah habis, Nur Hasan berharap Jokowi bisa datang saat Milad PUI pada April mendatang.

“Nah sebenarnya muktamar itu Desember. Tapi beliau (presiden) sudah selesai. Tapi ya tetap kita menjalin komunikasi. Tapi ada agenda Pra Muktamar. Pra muktamar sambil milad ya, dan rencana bulan April. Memang sebentar lagi. Jadi rangkaian mukmatar ini sekitar 8 bulan. Tapi ya kami tentu tergantung Pak Presiden bisa berkesempatan. Tapi sudah kami sampaikan waktu ini,” ujarnya.

Nur Hasan menegaskan tidak ada pembahasan politik dalam pertemuan itu. Nur Hasan menjelaskan organisasinya berfokus pada pendidikan agama dan sosial kemasyarakatan.

“Enggak ada. Sebetulnya kami ini kan ormas PUI ini adalah organisasi pendidikan, sosial, dakwah. Jadi kami membicarakan agenda-agenda kualitas pendidikan, kualitas syiar agama dan kualitas sosial kita. Persoalan kemasyarakatan,” ujarnya.

Hanya saja, Nur Hasan menekankan harapan pemilu berjalan damai. Dia yakin masyarakat Indonesia dapat menjaga kondusifitas dari pengalaman 6 kali perhelatan pemilu.

“Jadi kalau agenda politik ya kami lebih kepada bahwa harus dijaga kondusifitas kita ini. Kita kan pemilu sudah biasa ya. Setelah reformasi udah mau 6 kali kan. Insyaallah saya yakin bangsa Indonesia ini bangsa yang damai, kondusif. Jadi sangat pengalaman, sudah enam kali pemilu. Jadi pesan kami, jaga ukhuwah, jaga persatuan ya, itu saja. Dan kami optimis sudah 6 kali pemilu di era reformasi dan kondusif terus. Jadi tidak ada persoalan,” ucapnya.

(Donald)

Tinggalkan Balasan