Jelang Ramadhan Warga Tasik Minta Alun-alun Dadaha Dibuka

Jelang Ramadhan Warga Tasik Minta Alun-alun Dadaha Dibuka

Tasikmalaya, LINews – Sejumlah masyarakat Kota Tasikmalaya mempertanyakan pembukaan atau peresmian pembangunan Alun-alun Dadaha. Pasalnya hingga kini, pembangunan yang terlihat sudah selesai itu belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kawasan Alun-alun Dadaha masih dinyatakan tertutup untuk masyarakat. Masyarakat belum diperkenankan masuk untuk menikmati fasilitas yang sudah dibangun tersebut.

Beberapa bagian spanduk atau terpal penutup kawasan Alun-alun tampak dalam keadaan robek. Bagian yang robek ini menjadi akses masyarakat yang ingin memaksa masuk ke area Alun-alun Dadaha, kamis (29/2).

“Harapannya segera dibuka, apalagi sebentar lagi Ramadan, kan perlu ya ruang publik untuk tempat ngabuburit,” kata Harniwan (50) warga Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

Selain untuk keperluan masyarakat, Alun-alun Dadaha juga menurut dia diperlukan untuk kegiatan pemerintahan.

“Kegiatan upacara atau apel pasukan kan jadi digelar di jalan. Seperti waktu gelar pasukan pengamanan Pemilu, itu dilakukan di Jalan Yudanegara. Bisa jadi karena Alun-alun Dadaha ditutup,” kata Harniwan.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tasikmalaya Dedy Mulyana mengatakan pihaknya juga menantikan peresmian pembangunan Alun-alun Dadaha tersebut.

“Kami juga ingin secepatnya Alun-alun Dadaha bisa digunakan, karena masyarakat membutuhkan. Apalagi mau Ramadan, Dadaha kan destinasi favorit ngabuburit warga,” kata Dedy.

Dia menjelaskan pembangunan Alun-alun Dadaha dilaksanakan oleh Pemprov Jawa Barat. Hingga saat ini proses serah terimanya belum selesai, sehingga Pemkot Tasikmalaya belum berhak memanfaatkan.

“Alun-alun Dadaha itu pekerjaan Pemprov Jabar, nanti dari pemprov ada serah terima ke Pak Sekda sebagai pengguna barang daerah. Nanti dari Pak Sekda ada serah terima ke kami, baru lah bisa digunakan,” kata Dedy.

Terkait banyaknya masyarakat yang nekat menerobos masuk, Dedy mengakui pihaknya tak bisa berbuat banyak. “Ya mungkin masyarakat sudah tak sabar, tapi yang penting kebersihannya dijaga, fasilitasnya dijaga,” kata Dedy.

(Rahmat)

Tinggalkan Balasan