Padangsidimpuan, LINews – Sebagai bukti kecintaan ke anak Sekolah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padangsidimpuan Dr Lambok MJ Sidabutar SH, MH, memberikan penyuluhan hukum kepada siswa SMAN 4 Padangsidimpuan, Rabu (24/04).
Di sela kesibukannya, Kajari masih sempat meluangkan waktunya untuk hadir dan memberikan penyuluhan hukum kepada siswa SMAN 4 Padangsidimpuan.
Dalam arahannya, Kajari menyampaikan sosialisasi terkait UU No.19 tahun 2016 pasal 28 ayat (1) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagaimana yang dimaksud, melarang Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.
“termaktub (ada tertulis) larangan bagi adik-adik sekalian, agar selalu waspada dalam menggunakan media sosial,” ujar Kajari di hadapan ratusan siswa.
Di mana, lanjut Kajari, ancaman hukuman jika seseorang terjerat UU ITE ini tak main-main karena dapat di pidana minimal 6 tahun pidana penjara. Oleh karena itu, pihaknya hadir memberi penyuluhan dengan bertajuk Jaksa Masuk Sekolah (JMS).
“Harapan kami, semoga adik-adik mulai sejak dini dapat mengenali hukum dan jauhi hukuman,” sebut pria kelahiran Perdagangan, Kabul. Simalungun itu.
Lebih jauh lulusan Fakultas Hukum dari Universitas Padjadjaran (Kajari) Bandung ini mengatakan bahwa program JMS ini telah laksanakan sejak awal dia menjabat Kejari di Padangsidimpuan.
“Tepatnya, pada November 2023 lalu. Selain Jaksa Masuk Sekolah, kami juga memiliki program penyuluhan door to door hukum ke rumah-rumah warga kurang mampu (Pra Sejahtera), dan ini menjadi yang perdana dari Kejaksaan-kejaksaan lain,” urainya.
Pada program JMS ini, menurutnya salah satu bentuk sosialisasi hukum yang tidak hanya menyasar ke para siswa saja namun lebih dari itu. Sosialisasi hukum kiranya juga dapat menyentuh para Guru dan Staf pengajar lainnya di Sekolah.
“Sebab, kini penggunaan teknologi khususnya media sosial sudah bergeser dari fungsi utamanya. Karena Awal kemunculannya, teknologi memiliki fungsi agar manusia melakukan sesuatu dengan cara berbeda,” katanya.
“Inti dari semuanya, teknologi adalah untuk memberi kemudahan bagi manusia. Misalnya, melalui Facebook bisa jadi sarana untuk saling temu, memasarkan produk, hingga sarana untuk belajar misal dari Youtube,” imbuhnya.
Namun, lanjut Kajari, anak-anak justru banyak menyalahgunakan teknologi. Salah satunya untuk melihat konten negatif bahkan belajar bermain judi online. Bahkan, ada juga dari media sosial yang menyebarkan konten asusila dan hoaks.
“Ada pencemaran nama baik, penghinaan, dan ujaran kebencian terkait SARA. Ini semua bisa menyasar kepada arah pidana. Jadi, adik-adik sekalian harus hati-hati ya,” terang Kajari.
Saat itu, ungkap Kajari, jika seseorang terlibat jeratan pidana, maka akan ada jejak digital yang mengikutinya. Ini juga menyebabkan kerugian pada seseorang tersebut karena jejak digitalnya tak akan pernah terhapus.
Dalam kesempatan ini, Kajari juga memberikan pesan penting kepada siswa agar mempersiapkannya sejak sekarang. Pertama terkait karakter, literisasi yang mumpuni, dan kompetensi.
“Maka dari itu, kedepannya saya berharap kepada adik-adik sekalian untuk dapat menjadi pribadi dan tangguh. Kejarlah cita-cita setinggi langit, dan tempuhlah pendidikan yang tinggi, bahkan hingga ke luar negeri,” tandas Kajari memotivasi.
Usai memberikan arahan, Kajari membuka sesi tanya jawab kepada para siswa. Bagi siapa yang bertanya, Kajari memberikan souvenir. Begitu juga saat Kajari memberi doorprize berhadiah souvenir bagi para siswa.
Kegiatan tersebut tampak hadir mendampingi Kajari Padangsidimpuan antara lain, Kasi Intel, Yunius Zega SH, MH, Kasi Pengelolaan BB dan Barang Rampasan, Elan Jaelani, SH, MH dan Jaksa Fungsional, Syafran Hasibuan, SH, MH beserta lainnya.
Selain itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Padangsidimpuan, Nurcahyo, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Sumut Wilayah XI, Drs Oloan Nasution dan Kepala SMAN 4 Padangsidimpuan, Jahrona Sinaga, SPd.l.
(Hotmatua)
