Alor, LINews – Warga yang tinggal di Desa Aramaba, Kecamatan Pantar Tengah, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), digegerkan dengan penemuan mayat pria, Syarif Tehing, di Pantai Beang. Pria itu diduga dibunuh.
“Sudah dalam keadaan meninggal dunia. Saat ditemukan, pada bagian lehernya terdapat celana yang dililit dua ikatan dan pada bagian belakang celana terdapat ikat pinggang dalam posisi terikat,” ujar Kasat Reskrim Polres Alor AKP Yames Jems Mbau, Minggu (30/6/2024).
Jems mengungkap, jasad Syarif juga ditemukan petang kemarin dalam posisi tergeletak menggunakan baju kaus warna putih, celana pendek warna merah, kaos kaki putih setinggi betis pada kedua kaki dan sandal jepit.
“Pada bagian wajahnya sudah membengkak dan keluar darah,” ungkapnya.
Dia menjelaskan penemuan mayat itu berawal saat Eklopas Puling bersama Armin Piri dan Kadie Maley hendak pergi memancing di Pantai Beang.
Tiba di sana, mereka dikagetkan dengan sesosok mayat dalam keadaan terapung di laut dan kepalanya telungkup dengan jarak sekitar dua kilometer.
Eklopas lantas memanggil Armin dan Kadie bersama sejumlah nelayan untuk mengevakuasi mayat itu ke atas Dermaga Beang. Selanjutnya langsung dibawa ke Kepala Dusun Beang, Ibrahim Laukalang.
Peristiwa itu lalu dilaporkan kepada Polsek Pantar Barat. Sekitar pukul 18.30 WIB, polisi bersama tim medis dari Puskesmas Maliang langsung menuju ke lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan medis.
“Kami menemukan luka robek pada siku kanan, kedua paha, kakinya dan kulitnya sudah mengelupas,” jelas Yames.
Saat ini, Yames melanjutkan, polisi tengah menyelidiki penyebab kematian Syarif. Menurut Yames, jenazahnya sudah dimakamkan di Desa Hulnani, Kecamatan Alor Barat Laut (Abal), pagi tadi.
“Kami masih menyelidiki penyebabnya dan mencaritahu koban hilang sejak kapan,” tandasnya.
