Bandung Barat, LINews – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) berkoordinasi dengan dinas terkait dan lembaga lainnya untuk memberikan trauma healing kepada siswi SD di Padalarang yang jadi korban pencabulan. Hal ini dilakukan untuk memulihkan psikologis korban yang pasti merasa tertekan akibat peristiwa yang dialaminya.
“Kami koordinasi dengan dinas terkait dan juga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), KBB, supaya anak tersebut bisa bangkit. Kasihan masa depannya masih panjang,” kata Kepala Bidang SD Disdik, KBB, Dadang A Saparda, Kamis (2/6/2022).
Tidak hanya itu, lanjut Dadang, pendidikan anak itu juga harus dijamin bisa selesai. Oleh karenanya kepala sekolah dan pengawas sudah diintruksikan untuk mengambil langkah-langkah agar hak proses pendidikan anak difasilitasi supaya tuntas.
“Pendidikannya jangan sampai terbengkalai, harus difasilitasi agar selesai. Kepala sekolah dan pengawas mesti mengawal itu,” ujarnya.
Terkait adanya aksi pencabulan kepada pelajar, Dadang mengatakan sejauh ini baru menerima informasi kasus yang di Padalarang dan Cipongkor yang menimpa siswi SMP. Dirinya berharap itu kasus terakhir dan tidak ada lagi kejadian serupanya yang muncul.
Sebagai upaya preventif, sekolah sudah diwanti-wanti agar melakukan pemantauan pada siswa dan berkomunikasi intens dengan para orang tua siswa. Sebab adanya pandemi Covid-19 disinyalir menjadi penyebab adanya pelecehan/penyimpangan seksual pada siswa.
“Pengawasan sekolah dan orang tua harus lebih ditingkatkan ketika anak di rumah atau di lingkungan sekolah. Jadi ketika ada kejadian, bisa diantisipasi sejak awal,” ucapnya. (Luhut)
