Jakarta, LINews – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam RI), Hadi Tjahjanto, buka suara soal pilot Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, yang tewas dibunuh Organisasi Papua Merdeka (OPM) baru-baru ini. Hadi mengatakan aparat akan mengejar para pelaku pembunuhan sampai tertangkap dan diadili.
“Kita tegas, kita akan melakukan tindakan tegas, dan terukur. Karena sudah mengganggu, aparat akan melakukan pengejaran,” ucap Hadi saat bertemu awak media di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (7/8).
Hadi menuturkan pilot dan para penumpang merupakan tenaga kemanusiaan dan kesehatan yang dikirim ke pedalaman untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat lokal.
“Mereka itu tenaga-tenaga kemanusiaan loh, tenaga kesehatan, yang dikirim ke pedalaman dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Ko malah diganggu seperti itu,” papar Hadi lagi.
Hadi mengaku belum ada rencana mengerahkan pasukan TNI dan Polri tambahan ke Papua, terutama Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, tempat pembunuhan terjadi. Distrik Alama merupakan wilayah yang terisolir di Papua.
Menurutnya, pasukan keamanan saat ini masih bisa menangani ancaman di wilayah tersebut.
“Kalau penambahan pasukan saya kira pasukan yang sekarang ini pun sudah mampu mengejar mereka (pelaku),” kata Hadi saat ditanya wartawan soal kemungkinan menambah aparat TNI/Polri ke Papua.
Selandia Baru sudah mengonfirmasi bahwa warga negaranya telah tewas terbunuh di Papua.
“Telah dipastikan bahwa pilot helikopter Selandia Baru, Glen Conning, telah tewas di daerah terpencil di Papua, Indonesia,” kata jubir MFAT kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/8).
Sebelumnya, Kepala Operasi (Kaops) Satgas Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani membeberkan kematian Glen Conning.
“Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter PT Intan Angkasa Air Service,” kata dia dalam rilis resmi.
Faizal juga menyebut KKB membakar helikopter berjenis IWN MD.500 ER PK di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah, sekitar pukul 10.00 WIT.
Helikopter itu mengangkut dua orang dewasa, satu bayi, dan satu anak. Para penumpang disebut dihadang KKB usai mendarat.
Anggota KKB yang berada di lokasi disebut menodongkan senjata api. Dia juga menggiring pilot dan penumpang ke area lapang sekitar lokasi pendaratan.
Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot. Jenazah Pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter. Sementara itu, penumpang yang merupakan warga setempat selamat.
Insiden ini terjadi kala pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mehrtens, juga masih disanderaTentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka(TPNPB-OPM) sejak Februari 2023.
(Jhon)