Jakarta, LINews — Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Supratman Andi Agtas bercerita sempat menghubungi Yasonna H. Laoly pada Minggu (18/8) malam sebelum dirinya dilantik sebagai Menkumham di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8).
Pada momen itu, ia mengatakan semua program baik yang telah dilaksanakan oleh Yasonna semasa menjadi Menkumham akan dilanjutkan.
“Saya berteman baik. Semalam kami kontak. Dan saya sampaikan bahwa tentu tak mungkin seketika semua kita ubah. Intinya, semua program-program yang baik yang dilakukan menteri sebelumnya jadi kewajiban kami untuk menyempurnakan dan melanjutkan,” kata Supratman di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Supratman tak mempersoalkan adanya perbedaan partai antara dirinya dan Yasonna. Supratman merupakan kader Gerindra, sementara Yasonna merupakan kader PDIP. Baginya, penunjukan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Supratman menjelaskan prioritas pertamanya nanti ketika menjabat sebagai Menkumham adalah melakukan reformasi di bidang hukum. Ia melihat masih ada tumpang tindih aturan satu undang-undang dengan yang lain.
“Pak presiden (memerintahkan) supaya dilakukan harmonisasi dan kemudian bisa integrasi, sehingga tak ada ego sektoral yang diakibatkan karena tumpang tindih suatu aturan,” kata dia.
Di sisi lain, Supratman juga mengatakan komitmennya jika terjadi dualisme kepengurusan di sebuah partai politik. Ia menekankan Kemenkumham akan berlaku adil sesuai peraturan yang berlaku dalam menangani persoalan tersebut nantinya.
“Intinya semua harus kita lakukan secara objektif. Mana yang objektif kita lihat dari semua aspek legalitas yang cukup dan itu sudah penuhi syarat UU, kami akan berlaku adil,” kata dia.
(Bayu)
