Pimpinan Lembaga Antikorupsi ASEAN Kumpul di Bali

Pimpinan Lembaga Antikorupsi ASEAN Kumpul di Bali

Denpasar, LINews – Pertemuan Pimpinan Lembaga Antikorupsi Negara ASEAN atau ASEAN-PAC (Parties Againts Corruption) ke-20 digelar di Bali, hari ini. Pertemuan itu untuk membahas penyamaan persepsi hukum atas sulitnya menangkap tersangka kasus korupsi yang kabur ke luar negeri.

“Menyamakan persepsi pemberantasan korupsi di wilayah ASEAN,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata sebelum membuka ASEAN-PAC di Denpasar, Senin (2/12/2024).

Alex mengakui selama ini KPK terkendala saat berupaya menangkap tersangka korupsi yang kabur ke luar negeri. Salah satunya, disebabkan perbedaan sistem hukum antarnegara ASEAN.

Dia mengatakan tidak semua negara di kawasan ASEAN punya perjanjian kerja sama bilateral dengan Indonesia dalam hal penangkapan tersangka kasus korupsi. Apalagi jika kasus itu melibatkan warga negara asing.

“Kendala selalu ada. Karena sistem hukum (negara lain) itu berbeda. Indonesia menganut sistem (hukum) kontinental. Malaysia dan Singapura menganut sistem anglo saxon,” kata Alexander.

Marwata berharap, dengan pertemuan itu akan ada kemudahan dalam upaya menangkap buronan korupsi ke sejumlah negara ASEAN yang berbeda sistem hukum. Dia juga berharap ada pihak di luar ASEAN yang membantu upaya KPK dalam menciduk buronan kasus korupsi di luar negeri.

Misalnya lembaga penegak hukum Amerika Serikat atau FBI dan Lembaga PBB untuk kejahatan narkotika (UNODC). Mereka turut diundang dalam pertemuan ASEA-PAC.

“Saya contohkan saja beberapa kasus yang ditangani KPK bisa diselesaikan dengan baik bersama CPIB. CPIB itu KPK-nya Singapura. Kemudian dengan MACC (lembaga antirasuah Malaysia). Otoritas di Thailand juga,” katanya.

“Kami juga kerja sama dengan FBI untuk kasus (korupsi) e-KTP. Termasuk pemilihan aset dari salah satu tersangka bisa kami minta. Sekitar 7 juta dolar AS kalau nggak salah,” imbuhnya.

Diketahui 10 lembaga antirasuah dari 10 negara ASEAN yang hadir dalam acara itu. Pertemuan ini akan membahas dan menyepakati agenda penting demi memperkuat kerja sama antar 10 negara anggota ASEAN-PAC dalam pemberantasan korupsi.

(Nian)

Tinggalkan Balasan