PT. LIB-PSSI Usut Kasus 2 Bobotoh Tewas di Stadion GBLA Bandung

Bogor, LINews – PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI membentuk tim investigasi untuk mengusut kasus dua bobotoh tewas saat laga klasik di babak penyisihan Grup C Piala Presiden, Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Stadion GBLA Kota Bandung, Jumat (17/6/2022) malam. Investagasi dilakukan untuk mengetahui penyebab peristiwa yang merenggut bobotoh nyawa Sofiana Yusuf dan Ahmad Solihin.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Operasional PT LIB Sudjarno saat takziah ke rumah duka Sofiana Yusuf Jalan Mandala, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Sabtu (18/6/2022) malam. Diketahui almarhum Sofiana Yusuf merupakan anggota Viking Bogor Korwil TNT.

Sudjarno takziah ke rumah bersama Ketua Divisi Pembinaan Suporter PSSI Budiman Dalimunthe. Kepada keluarga almarhum, Sudjarno dan Budiman menyampaikan ucapan belasungkawa PT LIB atas musibah yang menimpa Sofiana.

“Dari jajaran PSSI atas nama Ketua Umum PSSI dan seluruh insan sepak bola tanah air mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas insiden yang terjadi kemarin malam, dan salah satu korbannya adalah almarhum ananda Sofiana Yusuf,” kata Sudjarno.

Sudjarno menyatakan, PSSI tengah membuat tim investigasi untuk mengetahui penyebab pasti peristiwa berdarah yang merenggut nyawa dua bobotoh itu.

“Terkait kejadian sendiri PSSI sudah membentuk tim investigasi yang akan dikomandani oleh Ketua Komisi Disiplin yang akan bekerja. Tentu ini juga akan menjadi bagian investigasi ini dan penyelidikan ini dibentuk untuk mengetahui bagaimana persis kejadiannya. Apakah karena over kapasitas, kelalaian, atau sebagainya itu menjadi bagian yang perlu ditelusuri oleh tim investigasi,” ujarnya.

Sebelum investagasi dilakukan dan memperoleh hasil, tutur Sudjarno, PT LIB belum berandai-andai terkait penyebab insiden dan sanksi. Yang pasti, Piala Presiden 2022 masih berlanjut sesuai jadwal.

“Kami belum berandai-andai dulu. Jadi tunggu saja apa yang sedang dikerjakan PSSI. (Piala Presiden) masih berjalan sesuai rencana. Malam ini pun berjalan di Samarinda sesuai tempat dan jadwal. Kalau regulasi kan sudah ada, itu tinggal diikuti saja. Kita juga tidak ada yang menginginkan kejadian ini. Kita tunggu hasil investigasinya seperti apa,” tutur Sudjarno. (Andri)