Jakarta, LINews – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, angkat bicara terkait keberadaan grup Facebook ‘Fantasi Sedarah’ yang isi percakapannya mengarah pada tindakan inses. Meutya memerintahkan kepada paltform untuk membersihkan konten negatif, mulai dari porno hingga judi online.
“Kemkomdigi telah berulang kali meminta industri platforms juga proaktif membersihkan ‘rumahnya’ sendiri dari konten-konten, baik itu pornografi, judol, trafficing dan lain-lain. Terkhusus kepada anak sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku di RI,” kata Meutya saat dihubungi, Sabtu (17/5/2025).
Terpisah, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar mengatakan platform yang tidak mematuhi akan diberikan teguran hingga sanksi. Hal tersebut sesuai aturan yang tercantum dalam Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) Komdigi.
Dikutip dari lama resmi Komdigi, penindakan akan dilakukan bertahap kepada pemilik platform yang melanggar. Pertama melalui surat perintah take-down dilanjutkan surat teguran 1 (ST1).
Selanjutnya surat teguran 2 (ST2), dimana pelanggar wajib mengajukan surat komitmen pembayaran denda administratif. Jika tidak dipatuhi, maka akan diberikan surat teguran 3 (ST3) dengan sanksi berupa pemutusan akses atau pemblokiran.
“Sesuai aturan yang sudah ada,” kata Alexander.
Sementara itu, Direktur Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Pasaribu, mengatakan pihaknya telah menyelidiki grup Facebook tersebut sejak seminggu lalu.
“Sudah, kami sudah melakukan proses penyelidikan sejak minggu lalu,” ujar Roberto saat dimintai konfirmasi, Jumat (16/5).
Roberto memastikan akun tersebut saat ini telah ditutup. Grup tersebut ditutup karena telah melanggar ketentuan Meta.
“Akun grup tersebut sudah ditutup/ditangguhkan/dihapus oleh provider FB Meta karena melanggar aturan,” imbuhnya.
Grup FB bernama ‘Fantasi Sedarah’ itu ramai dibicarakan di media sosial X hingga menjadi pembahasan di Instagram. Warganet membagikan tangkapan layar sejumlah isi percakapan grup tersebut yang mengarah ke inses atau seks sedarah.
Grup itu disebut memiliki ribuan anggota pengguna Facebook. Cerita-cerita dalam grup tersebut disebut menjijikkan.
(Abi)