Labuan Bajo, LINews – Menyambut Tahun Pariwisata Holistik 2022, yang di inisiasi oleh Gereja lokal Keuskupan Ruteng, Dewan Pastoral Paroki Hati Kudus Yesus Lando, menyelenggarakan kegiatan workshop dan seminar selama sepekan, untuk Orang Muda Katolik (OMK), yang berasal dari stasi Lando, Berheleng, Ka’ung, Tureng, Betong, Terang, Lekaturi, Nggieng, Cangkang dan Lesem.
Berdasarkan permintaan dari Pastor Paroki Lando, RD.Sony Selatan,Pr.,Koordinator Tim Yayasan Peduli, Fransiskus Aci,S.Fil., di dampingi Dokter Paul Jadu, pada Rabu(29/6).
melaksanakan sosialisasi program 10.000 Babi dan maksimalisasi pemanfaatan lahan tidur untuk Flores, di hadapan peserta kegiatan pekan OMK, bertempat di Aula Paroki Lando, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat.
Fransiskus Aci,S.Fil., menjelaskan ”Yayasan Peduli hadir di tengah masyarakat Flores, menjadi tonggak penting kebangkitan orang muda Flores yang lahir dari situasi dan realita yang masih tersandera oleh gulita kemiskinan dan keterbelakangan kronis. Mari kita bangkit bersama mempersiapkan diri menyongsong masa depan kita sendiri, Gereja dan Bangsa,” imbuhnya penuh semangat.
“Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH., adalah Putra asli Manggarai Barat, yang datang menawarkan solusi konkret berkualitas, memberdayakan ekonomi masyarakat Flores yang di bimbing para dokter hewan dan sarjana peternakan. Kita sama-sama singsingkan lengan, mempersiapkan kelompok ternak babi yang memiliki lahan dan sumber air, serta menandatangani surat perjanjian kerjasama para anggota dan pemilik lahan, sesuai standar yang ditentukan Yayasan Peduli,” paparnya.
Dokter Paul Jadu,menyampaikan secara teknis kepada peserta, “Kelompok ternak babi yang sudah di survey oleh tim Yayasan Peduli, memiliki tanggung jawab dan tugas mencari pakan dan memberi pakan lokal sesuai anjuran dokter dan sarjana peternakan, serta wajib membersihkan kandang dan memandikan babi 2x sehari, pagi dan sore hari,” tandasnya.
Selain itu, alumnus Universitas Gajah Mada tahun 2007 ini, mengajak para audiens untuk mengubah pola pikir masyarakat Flores yang terbiasa beternak babi dengan cara – cara konvensional menjadi peternak babi profesional yang handal dan memiliki kelebihan nilai ekonomi bagi keluarga, Gereja dan negara,” pungkasnya.
Pantauan LINews di gedung aula paroki Lando, tampak peserta seminar antusias dan aktif mengajukan pertanyaan – pertanyaan ketika moderator membuka sesi dialog. Kegiatan ini juga di hadiri Pastor paroki Lando, RD.Sony Selatan,Pr., dan Konsultan Lembaga Prisma, Ibu Dokter Claudia, maupun umat paroki lainnya. Di lingkungan workshop, terlihat Ketua Komisi PSE Keuskupan Ruteng, RD. Robert Pelita,Pr., Ketua Komisi JPIC Keuskupan Ruteng, RD.Marten Jenarut,Pr., dan Dewan Pastoral Paroki Lando, Marianus Oktores,S.Fil.,yang sibuk memberikan pelatihan-pelatihan di bidang Pariwisata, Peternakan dan pertanian.
Pemuda asal kampung Helung kecamatan Macang Pacar, Joni Kasman, yang di temui media ini, Rabu(29/6), di halaman Gereja Lando, menuturkan “Sejak 5 tahun lalu, Gerakan bersama pemuda Flores yang di cetus Putera Ndoso, Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH., terkristal dengan amat indah di bawah panji Yayasan Peduli, yang kerap di sebut masyarakat Labuan Bajo, Peduli Foundation. Sudah sepatutnya publik memberikan apresiasi dan penghormatan kepada alumnus STFK Ledalero ini, karena beliau genius dan kreatif merespons.
“gerak cepat zaman, sekaligus momentum perubahan perilaku masyarakat Flores. Konsekuensi masyarakat lokal, terutama OMK tidak boleh menjadi penonton. Orang Muda Flores harus menjadi pelaku aktif beternak babi dengan kompetensi dan prinsip kerja yang profesional, berdaya saing dan kolaboratif.” tuturnya.