Diduga Asal Jadi Pembangunan Embung Karangreja Cilacap Tidak Sesuai Spek

Diduga Asal Jadi Pembangunan Embung Karangreja Cilacap Tidak Sesuai Spek

Cilacap, LINews – Proyek pembanguan embung Karangreja Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap yang di kerjakan oleh CV.WIBOWO UTOMO dengan No Kontrak 01/PP-KTR/ATAB.II-PJPA/III/2022 tanggal 04 Maret 2022 waktu pelaksanaan 180 hari kalender dengan Nilai kontrak 5.476.126.800 ( lima milyard empat ratus tujuh puluh enam juta seratus dua puluh enam ribu delapan ratus rupiah)yang bersumber dari SBSN TA 2022 diduga bermasalah .

Kementerian Keuangan mengalokasikan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp29,53 triliun untuk membangun 880 proyek infrastruktur yang tersebar di 11 kementerian/lembaga (K/L) di 34 provinsi pada tahun ini. Pembiayaan proyek melalui SBSN merupakan sinergi kebijakan antara Kemenkeu, Kementerian PPN/Bappenas dan K/L dan salah satunya adalah Embung Karangreja Cilacap yang sedang di bangun oleh BBWS Citanduy.

Informasi yang dihimpun redaksi LINews, proyek tersebut 14/04/2022 terlihat sedang dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi MERCU Embung namun proses pembangunan pondasinya tersebut diduga asal jadi dan tak sesuai Speck.

Hal tersebut terlihat dari cara pemasangan batu yang tidak di tata rapih dan di jatuhkan sehingga ada yang posisi miring sehingga mortar pengikat ada yang tebal ada yang tipis bahkan kami lihat batu besar bulat masih utuh tidak di pecah juga ikut di pasangkan dan jelas hal tersebut menyebabkan ikatanya menjadi lemah dan kekuatan bangunan juga lemah dan rawan jebol nantinya kalau sudah jadi apalagi pondasi bangunan adalah sangat penting kegunaanya dan menentukan kekuatan bangunan.

Dilihat di lokasi bahwa proyek tersebut sebagian menggunakan matrial batu yang ada di lokasi proyek dan hal tersebut tentu menyalahi berbagai aturan yang ada serta merusak sumberdaya alam yang ada.

Tim investigasi juga mencoba menemui suryana selaku pelaksana di proyek tersebut untuk mengkonfirmasi terkait pasangan pondasi proyek Embung.

Menurut pesan yang di sampaikan oleh salah satu pekerja supaya menyampaikan bahwa pak suryana belum siap bertemu wartawan.

Ada permainan di balik segala proyek pemerintah, tercium jelas bahwa pihak pelaksana tidak bisa menjelaskan kepada awak media.

Dengan adanya permasalahan tersebut diharapkan agar pihak PPK dari BBWS Citanduy untuk secepatnya turun ke lokasi proyek serta menegur dan jika perlu bangunan tersebut di bongkar mumpung baru permulaan agar nantinya tidak membahayakan dan gagal kontruksi apalagi embung ini akan menampung ribuan bahkan mungkin jutaan kubik air sehingga bangunan harus benar-benar kuat agar tidak membahayakan keselamatan warga di bawahnya kalau terjadi jebol. (Red)