Nusa Dua, LINews – Pertemuan Keempat Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau 4th G20 Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting telah berakhir. Forum telah mencapai kesepakatan penting untuk melengkapi komunike Bali Package pada KTT G20, November 2022 mendatang.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam dua dokumen yang berisikan mengenai hal-hal substantif di tiga isu prioritas, yakni konektivitas digital pascapandemi Covid-19; kecakapan dan literasi digital; serta data free flow with trust and crossborder data flow. Sedangkan dokumen lainnya berisi rangkuman mengenai pembahasan para delegasi soal dinamika ekonomi digital saat ini.
“Dokumen tersebut menunjukkan bahwa untuk seluruh isi substantif, Presidensi Indonesia telah memperoleh konsensus dari seluruh DEWG sesuai isu prioritas DEWG,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Konferensi Pers Digital Economy Minister Meeting di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022).
Pada prioritas pertama menyangkut konektivitas digital pascapandemi Covid-19, kata Menteri Johnny, anggota G20 DEWG menyepakati mengenai perlunya penguatan konektivitas digital yang bersifat people centered. Selain itu, disepakati pula bahwa konektivitas tersebut mencakup keamanan data digital.
Kemudian pada prioritas kedua terkait kecakapan digital dan literasi digital, anggota G20 DEWG sepakat untuk membuat kerangka untuk mengukur keterampilan dan literasi digital. Kerangka tersebut, menurut Menkominfo, akan berguna untuk melakukan standardisasi pengukuran keterampilan dan literasi digital pembuatan kebijakan publik yang objektif.
“Serta untuk mempromosikan kerja sama internasional dan menutup kesenjangan antara keterampilan dan literasi digital, juga untuk meningkatkan partisipasi orang-orang yang dalam situasi rentan dalam ekonomi digital. Serta disepakati pula mengenai ringkasan praktik dan kebijakan tentang keterampilan digital tingkat lanjut dan literasi digital,” terang Johnny.
Selanjutnya pada prioritas ketiga terkait data free flow with trust and crossborder data flow, menjadi salah satu hal yang paling mendapatkan perhatian dari anggota DEWG.
“Dalam hal ini, Indonesia menempatkan prinsip keadilan, transparan, dan keabsahan menjadi hal yang tak bisa ditawar,” tegas Menteri Johnny,
Pada kesempatan itu, anggota G20 DEWG mengapresiasi kesuksesan Presidensi G20 Indonesia 2022 dalam melaksanakan dialog multistakeholders. Khususnya tentang identifikasi langkah-langkah untuk memfasilitasi berbagai tingkat pemahaman mengenai tata kelola ekonomi digital.
“The Chair Summary dan langkah-langkah konkret dalam dokumen DEWG ini akan disampaikan sebagai masukan bagi Presiden Joko Widodo dalam memimpin Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan digelar di bulan November nanti,” tukas Menteri Johnny.
Pertemuan keempat G20 DEWG itu dihadiri oleh delegasi Rusia, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Uni Eropa, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Britania Raya, dan Amerika Serikat. Lalu negara undangan yang ikut hadir, yakni Spanyol, Belanda, Singapura, Rwanda, Kamboja, dan Persatuan Arab Emirat (UAE).
Adapun perwakilan organisasi internasional yang hadir antara lain International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UN- ESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), dan Islamic Development Bank (ISDB).
Dari dalam negeri, 4th G20 DEWG ini dihadiri pula oleh para akademisi seperti Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada. Kemudian ada pula perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, dan Badan Siber dan Sandi Negara. (NK)