Banjir Lumpur Terjang Jalan Raya Jonggol Cianjur

Banjir Lumpur Terjang Jalan Raya Jonggol Cianjur

Cianjur, LINews – Sejumlah kendaraan terjebak di Jalan Raya Jonggol tepatnya di Kampung Jenet, Desa Mekargalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Selasa (18/10/2022). Kendaraan tak bisa melintas lantaran jalan diterjang banjir lumpur.

Arus lalu lintas di ruas jalan itu mengalami kepadatan karena kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan, bahkan berhenti untuk menghindari kecelakaan.

Seorang pemotor, Usman (30) mengaku sepeda motor yang dikendarainya sempat tergelincir saat memaksakan melintas di ruas jalan itu.

BACA JUGA : Kantor Pospakum Kejari Cianjur Diresmikan

Usman menyebutkan, banjir lumpur itu diduga dari area tambang galian pasir yang tergerus air hujan hingga menutupi seluruh badan jalan.

“Motornya sempat tergelincir, karena badan jalan di penuhi lumpur yang terbawa air hujan dari kawasan tambang galian pasir yang ada di kawasan itu. Beruntung tidak sampai luka,” kata Usman, kepada wartawan.

Disebutkan Usman, arus kendaraan di kawasan itu mengalami kemacetan dari kedua arah, baik dari arah Jonggol, Bogor menuju Cianjur ataupun sebaliknya.

BACA JUGA : 3 Ruang SD di Cianjur Ambruk, Belajar Digilir

“Banyak pemotor yang terpaksa mendorong kendaraannya saat melintas, karena takut terpeleset. Semoga saja segera dibersihkan agar tidak membahayakan pemotor yang melintas,” katanya.

Sementara itu, Kanit Turjawali Satlantas Polres Cianjur, Ipda Akhmad Afandi mengungkapkan kepolisian telah menyiagakan personel untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas di kawasan itu.

Kepolisian juga, lanjut Afandi, telah berkoordinasi dengan Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur untuk melakukan penanganan dan pembersihan material banjir lumpur yang memenuhi badan jalan tersebut.

“Masih penanganan dengan membersihkan material banjir lumpur. Kita imbau pengendara agar waspada dan berhati-hati saat melintas di kawasan ini, karena badan jalan dipenuhi lumpur,” ucapnya.

(R. Dahlan)