Uskup Ruteng Resmikan Bangunan Baru Biara Santo Yosep Pagal

Uskup Ruteng Resmikan Bangunan Baru Biara Santo Yosep Pagal

Ruteng, LINews- Sejarah mencatat, pada 29 Mei 1915, seorang Misionaris Belanda, Pater Muller,SVD membaptis Markus Huwa di Kampung Kuwu, yang kini sebagai Tonggak sejarah Gereja Katolik di Pagal, wilayah Kedaluan Cibal.

Kemudian, pada tanggal 8 April 1956, peralihan tugas pelayanan dari ordo Societas Verbi Divini ke Ordo Fratrum Minorum, menjadi awal karya para Fransiskan di tanah Lontar M’londek dan Empo Padju ini.

Kita patut berterima kasih kepada Para anggota majelis Gereja Pagal saat itu : Andreas Nabit, Lukas Dagos, Urbanus Tongo, Ferdinandus Nogur, Donatus Dok, Philipus Manti dan sejumlah tokoh masyarakat di Pagal : Ignasius Rombong, Fidelis Tasman, Yohanes Mbembok, Thomas Tehak, Yosep Kama dan para guru agama katolik di Pagal, Teruk, Bea Leba, Peso dan Kuwu, karena jasa-jasanya kepada eksistensi Gereja Katolik dan Ordo Fratrum Minorum di wilayah ini.

Pada selasa(25/10), Keluarga besar Ordo Fratrum Minorum Indonesia, telah mengikuti kegiatan pemberkatan Bangunan Baru di Biara Santo Yosep Pagal, RT.002/RW.004 Desa Nenu, Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai.

Biara Santo Yosep Pagal sebagai pusat pendidikan Postulan OFM Flores ini, diresmikan oleh YM. Uskup Ruteng, Mgr.Siprianus Hormat,Pr., pada selasa (25/10), di dampingi Mgr.(Emeretus) Mikael Angkur,OFM, Vicaris Jenderal Keuskupan Ruteng, RD.Alfons Segar,Pr., bersama Minister Provincial OFM Indonesia, Pater Mikael Peruhe,OFM.

Pada kesempatan itu, hadir pula Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut,SH., Camat Cibal dan Lurah Pagal, serta para donatur maupun para umat paroki pagal.

Pengaruh misi Para Fransiskan bagi masyarakat, sungguh banyak memberikan manfaat, dengan misi ekologi yang dikenal dengan sebutan ekopastoral.

Para misionaris Fransiskan melatih masyarakat setempat tentang sistem pertanian organik. Sistem ini sudah berjalan belasan tahun, dan telah membawa masyarakat kembali ke alam.

Menurut Kepala Tukang, Karel Dopo, pada selasa (25/10), kepada media ini, menyampaikan : “Kami bekerja dengan hati dan menjaga kualitas dan kepercayaan tanpa mencari profit. Semua proses pekerjaan mengalir penuh ketelitian agar bangunan-bangunan biara ini bisa berdiri kokoh dan lama memperbaikinya”, tandas pria asal So’a Kabupaten Ngada ini.

Untuk di ketahui publik, di Paroki Pagal dan seluruh wilayah Flores, telah hadir pula Program Pengembangbiakan babi dan maksimalisasi lahan tidur yang di rintis Yayasan Sarifin Peduli Masyarakat besutan Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH. (Titus).