Agustinus Sarifin Raih Penghargaan dari LEPRID Di Waterfront City Labuan Bajo

Agustinus Sarifin Raih Penghargaan dari LEPRID Di Waterfront City Labuan Bajo

Labuan Bajo, LINews – Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) yang di motori Paulus Pangka,SH., merupakan lembaga Independen yang mengapresiasi setiap prestasi insan Indonesia di tingkat Nasional, Regional maupun Dunia, serta di kelola oleh para profesional yang kredibel dan berpengalaman dalam mengelola dan mempublikasikan serta mendokumentasikan prestasi anak bangsa.

LEPRID memberikan Penghargaan dan Apresiasi kepada Insan, Lembaga, Instansi, Perusahaan yang berhasil mengharumkan dan membawa nama baik Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan, baik itu dibidang Ilmu Pengetahuan, Pemerintahan, Industri Teknologi, Pertanian, Peternakan, Sosial dan Seni Budaya, Pendidikan, Ekonomi dan Olah Raga serta bidang – bidang lain.

Prestasi yang dicapai dan dihasilkan anak – anak bangsa merupakan sebuah prestasi yang bersifat membangun serta prestasi yang baru dan atau terbarukan, dalam skala Nasional, Regional dan Internasional.

Sebagaimana tercantum dalam Piagam Penghargaan Nomor : 755/P.LEPRID/VII/2022, Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) hadir di Waterfront City Labuan Bajo, pada sabtu (23/7), untuk memberikan penghargaan kepada Ketua Yayasan Sarifin Peduli Masyarakat(SPM), Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH., karena prestasinya sebagai inisiator rekor Fashion Show Tenun Songket Manggarai dengan peserta pelajar terbanyak, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2022.

Pantauan wartawan, turut hadir dalam acara ini, Direktur utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores(BOPLBF), Shana Fatima, Wakil Bupati Manggarai Barat, dr.Yulianus Weng,M.Kes., Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah lainnya.
Pendiri LEPRID, Paulus Pangka,SH., yang dihubungi awak media ini, sabtu(23/7), di kawasan pantai Marina Labuan Bajo.

“Kegiatan Penciptaan rekor LEPRID, salah satunya adalah untuk memperingati Hari Anak Nasional dan juga menunjukan bahwa Labuan Bajo dan Flores sudah siap menyambut para wisatawan yang akan datang di Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi Super Prioritas atau Super premium. Selanjutnya juga untuk menyampaikan pesan moral kepada anak – anak bahwa Komodo dan keindahan alam Labuan Bajo dan sekitarnya adalah ciptaan Tuhan dan merupakan warisan nenek moyang yang harus di jaga kelestariannya dan keberadaannya. Dan juga edukasi literasi budaya manggarai melalui tarian, musik, busana, bahasa kepada anak – anak yang ikut dalam kegiatan ini dan juga kepada yang menyaksikan kegiatan tersebut”, tuturnya.

Dokter Victoriano King Dalman Mbula,S.H.K., kepada media ini,sabtu(23/7), di Labuan Bajo, “Momentum pemberian penghargaan seperti yang kita saksikan hari ini, menggugah kebeningan hati kaum muda Flores untuk kembali ke kampung, mengubah cara berpikir kita yang salah kaprah menjadi kaum muda yang handal dan profesional tanpa tergerus zaman digitalisasi. Kehadiran Yayasan Sarifin Peduli Masyarakat yang didirikan Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH., menjadi titik awal kebangkitan orang muda Flores yang lahir dari situasi dan realita tercekik oleh spekulasi rentenir dan luka menganga keterbelakangan ekonomi yang perlu di retas”, ujarnya lantang.

Alumni Universitas Nusa Cendana Kupang ini, mengajak kaum milenial Flores, Adonara, Lembata dan Alor, agar bangkit bersama Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH., menyongsong masa depan kita sendiri, Gereja dan Bangsa. Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH., adalah Putra asli Flores dari wilayah kabupaten Manggarai Barat, yang datang menawarkan solusi konkret, memberdayakan ekonomi masyarakat Flores, yang kini di bimbing para dokter hewan dan sarjana peternakan. Mari kita bahu membahu, mengubah pola pikir masyarakat Flores yang terbiasa beternak babi dengan cara – cara tradisional menjadi peternak babi profesional yang memiliki kelebihan nilai ekonomi bagi keluarga, Gereja dan Negara.

Publik Flores layak memberikan apresiasi dan penghormatan kepada alumnus Institut Teologi dan Filsafat Katolik Ledalero ini, karena beliau genius dan kreatif merespons kebutuhan masyarakat Flores yang pernah di landa wabah virus ASF. (Titus)