Airlangga Debat, Perundingan Dagang Alot soal IEU-CEPA

Airlangga Debat, Perundingan Dagang Alot soal IEU-CEPA

Jakarta, LINews – Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto terlibat debat panas saat perundingan IEU-CEPA. Dia menyampaikan bahwa Indonesia menginginkan perlakuan yang setara dalam proses negosiasi dengan Uni Eropa.

Melansir dari Instagram resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Senin (20/5/2024). Kemeko RI, Airlangga menyampaikan kepada media Jerman bahwa Indonesia tidak ingin menunggu terlalu lama.

“Di Eropa, kita sudah terlalu lama, kami menegosiasikan CEPA Indonesia. Kami bersedia dan bersemangat, tapi itu membutuhkan waktu tujuh tahun, belum selesai dan 18 putaran negosiasi,” ujar Airlangga.

Airlangga mengatakan bahwa Indonesia tahu cara bernegosiasi dan memahami praktik terbaik.

“Kami bahkan menandatangani kerangka ekonomi indo-pasifik dengan as pada 6 juni. tapi kapan saya bisa menandatangani IEU CEPA? saya kira hanya tuhan yang tahu.” lanjut Airlangga.

Airlangga menjawab pertanyaan mengenai apakah Indonesia sudah tidak membutuhkan Eropa lagi.

“Kami hanya bilang Eropa tidak memperlakukan Indonesia seperti mereka memperlakukan Vietnam. Eropa tidak memperlakukan Indonesia sama seperti mereka memperlakukan Thailand. Kami hanya ingin mendapatkan perlakuan yang setara, itu saja.” jawab Airlangga.

Airlangga juga menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui alasan dari hal tersebut. Saat dirinya ditanya mengenai alasan dari hal tersebut, apakah posisi yang kuat di daerah tertentu.

“Tapi kami, presiden joko widodo pernah mengatakan pada pertemuan dengan Uni Eropa di Brussels dua tahun lalu, bahwa hal-hal tersebut tidak dapat diterima,” ujarnya

“Dan bahkan saat Kanselir Scholz membuka Hannover Messe dua minggu lalu, dia juga menyebutkan bahwa, mari kita Eropa yang memutuskan dalam berurusan dengan negara-negara ASEAN,” lanjutnya.

Airlangga juga mengatakan bahwa dalam jangka waktu yang lama tersebut, menurut Kanselir, tidak bisa diterima. Sebagai informasi IEU CEPA merupakan perjanjian kerja sma ekonomi perdagangan dan investasi Indonesia dan Uni Eropa.

(Fanya)

Tinggalkan Balasan