Andre Rosiade Usul Masuk Tol Tak Tapping Lagi, Singgung Kecelakaan GT Ciawi”

Andre Rosiade Usul Masuk Tol Tak Tapping Lagi, Singgung Kecelakaan GT Ciawi”

Jakarta, LINews – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, mengusulkan sistem penggunaan tol di Indonesia ke depannya tak lagi menggunakan tapping. Ia menilai hal ini juga mampu meminimalisir kecelakaan akibat adanya antrean di pintu masuk tol.

Hal itu disampaikan Andre saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirut PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025). Andre mendorong peniadaan tapping di tol bisa terlaksana di RI.

“Saya mau highlights sedikit soal kecelakaan yang ada di Ciawi kemarin ya Pak Bekti (Dirut Jasa Marga), itu kan karena antreannya Pak Bekti, ada antrean lalu ada rem blong ya, Odol. Menurut saya ini harus kita dorong Bapak sebagai BUJT (badan usaha jalan tol) Hutama Karya, Jasa Marga dan juga teman-teman Pak Bekti di ATI (Asosiasi Tol Indonesia),” ujar Andre dalam rapat.

Andre berharap semua gardu tol di RI tak lagi pakai sistem tapping. Melainkan, kata dia, kendaraan bisa menggunakan metode on board unit (OBU) maupun RFID (Radio Frequency Identification).

“Apalagi bapak ketua ATI atau presiden ATI? Ketua Asosiasi Tol Indonesia untuk mulai mendorong bagaimana ke depan tol kita, seluruh gardu tol kita di Indonesia ini tidak lagi perlu pakai tapping ya. Apalagi kan saya dengar teknologi yang sudah digunakan oleh Jasa Marga dan Hutama Karya itu sebenarnya sudah bisa dilakukan tanpa tapping ya, betul kan Pak Bekti?” tanya Andre.

“Jadi hanya tinggal pilih mau pakai OBU atau RFID (Radio Frequency Identification). Kan sama seperti di Jepang atau negara-negara lain, tanpa perlu pakai satelit segala kan, ini kan teknologi sudah ada di gardu tol bapak, betulkan Pak Bekti? Betul kan Pak Budi (Dirut Hutama Karya)?” sambungnya.

Andre meminta Dirut Jasa Marga dan Hutama Karya untuk mendiskusikan hal itu kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU. Ia berharap penguna tol di RI bisa naik kelas.

“Untuk itu saya minta Pak Bekti juga juga Pak Budi Harto sebagai Asosiasi Tol Indonesia untuk bicara dengan BPJT di Kementerian PU, agar ke depan kita, pengguna tol kita bisa naik kelas dengan cukup memasang OBU atau RFID kita tidak perlu lagi tapping-tapping tol, di pintu,” ujar politikus Partai Gerindra ini.

“Apalagi OBU kan nilainya murah sekarang Pak, nggak sampai Rp 300.000 mesinnya. Saya rasa bank-bank Himbara yang akan jadi mitra Bapak pasti akan berebut untuk memberikan secara gratis OBU itu kepada konsumen dan juga bapak kan JMTO (Jasa Marga Tollroad Operator) atau JMTN (Jasa Marga Tollroad Maintenance), JMTO kan yang memproduksi RFID. Ini juga bisa memberikan gratis kan kepada pengguna jalan,” tambahnya.

Andre melihat tak ada persoalan terkait peniadaan sistem tapping di pintu masuk tol. Menurutnya hal itu layak dipertimbangkan.

“Saya rasa tidak ada isu soal itu, tinggal bagaimana Asosiasi Tol Indonesia bicara dengan BPJT sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik, tanpa perlu kita di pintu tol itu macet lagi atau petugas Bapak keluar tuh pagi-pagi tuh,” imbuhnya.

(Roy)

Tinggalkan Balasan