Bogor, LINews – Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan dana kelurahan untuk 8.503 kelurahan di Indonesia, termasuk di Kota Bogor akan dicairkan kembali tahun depan. Pencairan dana kelurahan sempat terhenti karena pemerintah mengalihkan (refocusing) anggaran untuk penanganan COVID-19.
“Tahun depan, tahun 2023 insyaallah akan turun anggaran kelurahan yang selama ini kita tunggu,” kata Bima Arya dalam keterangannya, Senin (7/11/2022).
Bima tidak menyebut berapa besaran dana yang akan diterima setiap kelurahan. Namun, menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengalokasikan dana sebesar Rp 1,7 triliun untuk 8.506 kelurahan di Indonesia.
“Dana kelurahan ini dialokasikan melalui DAU (dana alokasi umum) APBN 2023 sebesar Rp 1,7 triliun untuk semua kelurahan di Indonesia. Hal ini sudah disampaikan langsung oleh Pak Adrianto (Direktur Dana Transfer Umum, Kemenkeu),” kata Bima.
Bima, yang juga Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), mengatakan dana kelurahan sempat dikucurkan pada 2019-2020. Namun pencairan dihentikan lada 2021 karena dana dialihkan (refocusing) untuk penanganan COVID-19.
“Di 2019 dan 2020 dana kelurahan sempat dikucurkan, tapi berhenti di tahun 2021 karena terjadi refocusing COVID-19 dan lain-lain. Tapi ini kami suarakan terus bersama teman-teman Wali Kota. Alhamdulillah sudah disampaikan langsung, sudah disepakati untuk dikucurkan tahun depan,” kata Bima.
Bima mengatakan dana kelurahan ini bisa digunakan tidak saja untuk sarana dan prasarana, tapi untuk pemberdayaan ekonomi yang manfaatnya bisa sangat dirasakan warga.
“Ini relevan ketika kita semua, kota-kota menghadapi ancaman resesi,” tambahnya.
