Tasikmalaya, LINews – Proyek pekerjaan jalan banyak di perbincangkan warga yang ikut memantau kegiatan proyek tersebut yang menelan anggaran puluhan milyar dari Bantuan Provinsi (Banprov) yang tersebar di tiga titik wilayah Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya yang saat ini tengah menjadi sorotan sejumlah pihak. Pasalnya, pekerjaan baru saja dimulai sudah ada temuan yang menjadi kompalin masyarakat.
Salah satunya di proyek peningkatan jalan Cayur-Neglasari dengan nilai anggaran Rp.11.526.830.404,00 yang dikerjakan oleh CV. Gabera, pekerjaannya dinilai asal-asalan. “Selain tidak mengindahkan aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tertuang di Undang-undang nomor 1 tahun 1970, juga pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) nya asal. Adukan nya kurang, masa terlihat seperti tanah tanpa ada semennya, itu akan cepat roboh. Apalagi sekarang musim penghujan,” ujar Aktifis Sosial Kemasyarakatan, Jaja melalui lawinvestigasinews.com, pada Jumat (23/9/22).
Lanjut Jaja, kami ingin proyek tersebut dikerjakan secara maksimal, sesuai dengan Spek yang telah ditentukan di dokumen perencanaan dinas terkait. “Perbaikan jalan di Neglasari ini sudah lama dinantikan oleh masyarakat, namun apabila volume dan kualitas serta kuantitasnya tidak sesuai dengan Spek, jalan nya akan cepat rusak, TPT cepat roboh. Itu jelas sangat merugikan kita sebagai masyarakat, toh uang yang dipergunakan itu adalah uang rakyat,” tegasnya.
Jaja menjelaskan, banyak contoh temuan di wilayah lain pekrjaan yang sudah selesai dikerjakan, bisa dikatakan hanya baru seumur jagung kedapatan pekerjaannya sudah pada rusak kembali. Itu dikarenakan pengerjaanya kurang maksimal, patut diduga tidak sesuai dengan spek, ada pengurangan volume dan penurunan kualitas. Akhirnya, jadi temuan tim Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Hal semacam itu tidak boleh terjadi di wilayah Pancatengah, kami sudah ingatkan dari sekarang dan kami akan pantau terus pekerjaannya hingga selesai. Apabila diakhir nanti ditemukan adanya ketidak sesuaian Spek di dokumen kontrak seperti kualitas aspal saat di coring jelek, berarti itu patut di duga adanya niat dari awal untuk melakukan korupsi. Kami akan langsung melaporkannya ke Aparat Penegak Hukum (APH),” tandasnya.
Diharapkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya agar turun kelapangan. “Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus turun kelapangan guna melakukan pengawasan, selalu memantau jalannya pekerjaan terlaksana dengan baik jangan sampai pengawas PU tidur, supaya pekerjaan sesuai spek yang tercantum pada dokumen kontrak,” ucapnya.
Sementara, Wakil bupati Kabupaten Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, sebelumnya telah turun ke lapangan guna melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap tiga titik proyek yang ada di wilayah Kecamatan Pancatengah. Diantaranya adalah paket proyek peningkatan jalan Ciwatin-Kalapagenep, paket proyek peningkatan jalan Cibongas-Cikawung, dan paket proyek Peningkatan Jalan Cayur-Neglasari.
Cecep menegaskan, semua pekerjaan harus tepat waktu dan terlaksana dengan baik sesuai spesifikasi yang sudah ditetapkan. “Kualitas harus bagus agar jalan tidak cepat rusak, sehingga masyarakat akan menikmati manfaat dalam jangka waktu yang lama,” ringkas Cecep saat diskusi dikediamannya bersama Warga (Budi-Rahmat).