Angka Prevalensi Stunting Kabupaten Tapsel dari 23,80 Persen jadi 15,6 Persen

Angka Prevalensi Stunting Kabupaten Tapsel dari 23,80 Persen jadi 15,6 Persen

Tapanuli Selatan, LINews – Berdasarkan publikasi hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Percepatan Penurunan Stunting RI yang di buka oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo di Jakarta, Kamis (25/4/2024). Bahwa Prevalensi Stunting di Kabupaten Tapanuli Selatan (Kab Tapsel) turun dari tahun 2022 ke tahun 2023 sebesar 23,80 persen.

Artinya, selama satu tahun Kab Tapsel berhasil menurunkan 23,80 persen dan menempatkan Kab Tapsel menjadi kabupaten dengan angka penurunan Prevalensi Stunting paling baik se-Provinsi Sumut sebesar 23,80 persen disusul Kota Tanjung Balai sebesar 21,20 persen dan Kabupaten Padang Lawas sebesar 18,10 persen.

Informasi di dapat dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab Tapsel, Ahmad Ibrahim Lubis, dan Technical Assistant Satgas Stunting Kab Tapsel Abdul Latif Lubis mereka mengutarakan kegembiraannya bahwa Kab Tapsel tahun 2024 ini berada pada posisi 15,6 persen.

“Alhamdulillah, ini berkat usaha, komitmen dan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas semua OPD terkait,” katanya.

Lebih lanjut Latif juga menyebutkan bahwa ini merupakan prestasi luar biasa yang mana Kab Tapsel bisa jauh lebih baik Prevalensi Stunting dari 33 Kab/Kota se-Sumut,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kab Tapsel H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu S.Pt, MM turut memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berupaya keras membuat capaian Prevalensi Stunting di Kab Tapsel turun 23,80 persen.

“Menanggapi kasus Stunting di angka tertinggi di Provinsi Sumut, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) memandang serius. Sehingga berbagai upaya dilakukan dengan semaksimal mungkin,” ucap Dolly.

“Alhamdulillah kita telah menurunkan angka Prevalensi Stunting itu. Saya berharap angka ini harus mampu untuk terus ditekankan sehingga kasus stunting dapat tuntas di negeri ini,” beber Dolly.

Orang nomor satu di Kab Tapsel ini meminta sinergi dan kolaborasi serta akselerasi pada semua pihak, baik itu masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi, serta pihak lainnya.

“Jika ada perangkat daerah, kecamatan, desa dan kelurahan maupun pihak swasta yang tidak bersedia mendukung program dan strategi yang telah disusun, segera sampaikan dan akan diberikan tindakan sesuai aturan,” tegasnya.

Hal yg sama juga disampaikan Sekretaris Daerah Kab Tapsel, Sofyan Adil selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tapsel mengucapkan terima kasih kepada OPD terkait, camat, kapus, koordinator PLKB, Kepala Desa se-Kab Tapsel atas upaya penurunan Stunting ini.

(Hotmatua)

Tinggalkan Balasan