Jakarta, LINews – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membantah pernyataan cawapres nomor urut 3 Mahfud Md soal Ibu Kota Nusantara (IKN) minim investasi. Bahlil menegaskan bahwa pernyataan tersebut keliru karena sudah banyak perusahaan yang berinvestasi di IKN.
“Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp 50 triliun,” kata Bahlil di Perpusnas, Jakarta Pusat, Sabtu (23/12/2023).
Bahlil menjabarkan investasi asing tersebut umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan di Asia dan Eropa yang bergerak di sektor jasa, seperti perhotelan, mal, sarana pendidikan, dan rumah sakit. Meski begitu, investasi asing tersebut baru akan masuk pada kluster kedua setelah semua infrastruktur penunjang sudah selesai.
“Itu infrastrukturnya harus diselesaikan dahulu. Jadi kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua,”ujarnya.
Selain investasi dari negara luar, IKN juga disebut diminati oleh investor dari dalam negeri. Bahlil mengatakan tercatat beberapa perusahaan besar, seperti Mayapada dan Agung Sedayu Group, telah menanamkan investasinya di Ibu Kota Nusantara.
“Memang benar ada Agung Sedayu Group, Mayapada. Agung Sedayu bahkan sudah 40-50 persen (progres pembangunan) hotel bintang lima. Kemudian ada juga rumah sakit dan sport center,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menjelaskan skema pembiayaan pembangunan IKN berasal dari APBN dengan total nilai investasi Rp 400-560 triliun, tergantung pada seberapa besar kenaikan inflasinya.
“Nah, dari total itu 20 persen dibiayai APBN, dan itu dilakukan bukan 1 tahun 2 tahun, melainkan 15 sampai 20 tahun. Sisanya itu investasi,” pungkasnya.
(Ary)