Boyolali, LINews – Sebanyak 15 ekor sapi milik salah satu peternak di daerah Mojosongo, Kabupaten Boyolali dinyatakan positif terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal tersebut diketahui setelah hasil uji sampel laboratorium turun.
Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali terus mengawasi secara ketat sapi milik salah satu peternak di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo yang positif terkena penyakit mulut dan kuku.
Hal tersebut pertama diketahui setelah pemilik membeli sejumlah sapi dari Pasar Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Awalnya hanya dua ekor, namun selang satu minggu 13 ekor lainnya mulai mengalami gejala klinis.
Tanda-tanda itu antara lain keluar lendir dari mulut, meradang pada rongga mulut dan lidah seperti sariawan, kuku terluka hingga sulit berdiri, tidak mau makan, nafas cepat serta tubuh sapi kurus.
Kondisi tersebut kemudian dilaporkan ke puskesmas hewan, dan petugas selanjutnya mengambil sampel sepuluh ekor dari total 15 ekor sapi.
Pada Senin (9/5/2022) malam hasil laboratorium dari provinsi turun dan sepuluh ekor sapi dinyatakan positif PMK. Bahkan saat ini sudah berkembang menjadi 15 ekor.
“Upaya penyembuhan dan pencegahan kami lakukan dengan terus mengawasi dan mengisolasi sapi tersebut agar tidak menulur ke peternak lainnya,” kata Kabid Keswan Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania, Rabu (11/5/2022).
Selain memberikan sejumlah vaksin, petugas juga melakukan isolasi 15 ekor sapi di kandang. Pihak Disnakan mengimbau kepada semua pihak agar tidak tergiur dengan sapi murah, terutama sapi yang berasal dari daerah pandemi. (Ach)