Bey Paparkan Tantangan-Potensi Pembangunan di Jawa Barat

Bey Paparkan Tantangan-Potensi Pembangunan di Jawa Barat

Jakarta, LINews – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyampaikan berbagai catatan penting mengenai tantangan dan potensi pembangunan di Jawa Barat.

Sebagai Penjabat Gubernur, Bey bertugas memastikan kelancaran pemerintahan sambil menjaga stabilitas jelang Pemilu Serentak 2024. Ia juga menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan memastikan Pemilu berlangsung aman, damai, serta adil.

“Saat pertama kali menjabat, fokus saya adalah mempersiapkan Pemilu Serentak. Namun, komunikasi dengan berbagai pihak menjadi prioritas, termasuk dengan DPR RI dari Dapil Jawa Barat, agar pembangunan di Jawa Barat dapat diakselerasi,” ungkap Bey dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).

Hal ini disampaikannya dalam acara bertajuk “Kolaborasi Pembangunan di Jawa Barat Menuju Indonesia Emas 2045” di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, beberapa waktu lalu. Acara ini menjadi ajang silaturahmi dan penguatan sinergi berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan Jawa Barat menuju visi Indonesia Emas 2045.

Isu Bandara Kertajati dan Pengelolaan Persampahan, Pada kesempatan ini, Bey juga menyoroti beberapa isu strategis yang menjadi perhatian Pemda Provinsi Jawa Barat, salah satunya Bandara Internasional Kertajati.

Menurutnya, bandara yang memiliki potensi besar tersebut masih menghadapi berbagai kendala, terutama minimnya rute penerbangan domestik.

“Kertajati saat ini masih menjadi tantangan bagi Pemprov karena penyertaan modal dari APBD lebih banyak terserap untuk operasional, bukan pengembangan. Meski sudah ada rute internasional seperti Scoot Airlines dari Singapura dan penerbangan haji, jumlah penumpang belum signifikan,” jelas Bey.

Meski demikian, Bey optimistis terhadap pengembangan Kertajati sebagai hub kargo, dengan rencana pengiriman perdana dari Australia pada 28 Januari mendatang. Namun, diperlukan dukungan lintas sektor untuk memastikan keberlanjutan operasional bandara ini.

Selain itu, pengelolaan persampahan di kawasan Bandung Raya juga menjadi perhatian. Bey menyebut proyek Legok Nangka sebagai salah satu solusi jangka panjang.

Adapun proyek ini dirancang menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas besar. Namun, proyek tersebut masih terkendala kesepakatan jual beli listrik dengan PLN.

“Kami masih menunggu lampu hijau dari Kejaksaan untuk menyelesaikan kesepakatan ini,” papar Bey.

Dukungan dan Harapan kepada Gubernur Terpilih

Di akhir sambutannya, Bey mengapresiasi Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat terpilih. Ia yakin pengalaman dan rekam jejak Dedi dalam pemerintahan akan menjadi modal besar untuk membawa Jawa Barat lebih maju.

“Saya tidak bisa menitipkan banyak pesan, karena saya yakin beliau sudah sangat paham, termasuk dalam mengelola APBD. Namun, saya berharap beliau dapat terus berinovasi demi kesejahteraan warga Jawa Barat,” ucap Bey.

Sebagai informasi, acara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat, tokoh masyarakat, serta Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.

Acara ini juga menjadi forum silaturahmi yang mempertemukan jajaran Pemda Provinsi Jawa Barat dengan anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat. Diskusi yang berlangsung bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mendorong percepatan pembangunan di berbagai sektor, sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.

(Ary)

Tinggalkan Balasan