Bima Arya Cari Tempat untuk Relokasi Warga Rawan Bencana

Bima Arya Cari Tempat untuk Relokasi Warga Rawan Bencana

Bogor, LINews – Wali Kota Bogor, Bima Arya meminta jajarannya untuk mendata lahan di Kota Bogor yang dimungkinkan untuk dijadikan lokasi relokasi bagi warga terdampak dan terancam bencana. Warga yang tidak dimungkinkan untuk kembali tinggal di lokasi bekas bencana dan warga yang tinggal di titik-titik rawan terjadi bencana akan direlokasi.

“(Data) di rumah-rumah itu (berada di titik rawan bencana) berapa persen yang ada alas haknya, clear dan tidak bermasalah. Kemudian kedua laporan kita ketersediaan lahan di mana saja,” kata Bima dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022).

“Coba tolong dipastikan lagi dengan BKAD, mana lahan yang matang untuk kita ajukan untuk didanai oleh provinsi atau pusat. Jadi begitu lahan matang kita ajukan, semuanya. Jadi nanti kan kita ada datanya nih minggu ini selesai, kita lihat maping-nya seperti apa, jadi kita butuh kepastian untuk tanggap darurat,” kata Bima Arya.

BACA JUGA : BNPB Beri DSP 250 Juta Untuk penanganan longsor Kota Bogor

Dalam paparan yang disampaikan para camat di Kota Bogor, total lahan yang dimungkinkan jadi lokasi relokasi mencapai 57,4 hektar. Lahan ini tersebar di 13 titik di 6 kecamatan, rinciannya antaralain; 3 titik di Kecamatan Tanah Sareal seluas lebih dari 1 hektar, 1 titik di Kecamatan Bogor Barat seluas 8.000 meter, 1 titik di Bogor Tengah seluas 4.000 meter, 2 titiik di Bogor Timur seluas 5.200 meter, 2 titik di Bogor Selatan seluas 3,8 hektar, 4 titik di Bogor Utara seluas 3,1 hektar.

Paparan ini disampaikan masing-masing camat saat mengikuti rapat di Kelurahan Cibogor, Kota Bogor, Selasa (18/10/2022).

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian dan pengecekan terhadap status dan zona peruntukan lahan yang tersedia dan dimungkinkan jadi lokasi relokasi.

“Nanti kita cek dengan BKAD. Karena kalau misalnya pemberian PSU itu bukan untuk pemukiman, itu akan menjadi persoalan. Jadi nanti kami juga akan konsul dengan kejaksaan dan sebagainya,” kata Syarifah.

Mengenai status relokasi dan daerah rawan bencana, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan bidang geologi Universitas Pakuan dan bidang kebencanaan untuk melihat status kerawanan di lokasi tersebut. Pada tahap awal ini pemeriksaan akan dilakukan di wilayah Gang Kepatihan dan Gang Barjo.

(Andri)