Sumedang, LINews – Dengan menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), UPTD Balai Latihan Kerja Sumedang menggelar program pelatihan kerja dan produktivitas tenaga kerja berdasarkan unit kompetensi yakni barista, pengmasan makanan dan internet marketing.
Kegiatan Pelatihan Operator Packing Makanan, Barista dan Internet Marketing tersebut dibuka Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir Aula BLK Sumedang, Desa Rancamulya, Sumedang Utara (26/10).
Kepala UPTD BLK Sumedang Irma Dewi Agustin dalam laporannya mengatakan, pelatihan diikuti 140 orang sesuai unit penempatan.
“Pelatihan pertamanya adalah kejuruan Barista sebanyak 40 orang. Akan dilatih dan ditempatkan di Kafe dan Resto yang ada di Kabupaten Sumedang, Bandung dan Jakarta,” ucapnya.
Adapun untuk komptensi pengemasan makanan akan ditempatkan di dua perusahaan makanan besar yaitu Nabati dan Garudafood.
“Akan ditempatkan di Nabati Majalengka sebanyak 60 orang, di Garudafood 20 orang. Garudafood telah bekerja sama dan berkolaborasi dengan kami sehingga tahun ini sekitar 64 orang yang telah terserap,” katanya.
Terkait pelatihan internet marketing, khusus dilakukan untuk para pengusaha tembakau karena anggarannya sendiri berasal dari DBHCHT.
“Kami memberikan kesempatan untuk men-‘skill up’ administrasinya agar mengetahui marketing online,” ujarnya.
Irma menerangkan, peserta pelatihan adalah calon pencari kerja baru yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sumedang.
“Tentunya para pencari kerja ini sudah kami verifikasi ke Dinas Sosial sehingga mereka betul-betul masuk DTKS. Program pelatihan ini untuk menghasilkan calon pekerja yang potensial sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha,” terangnya
Sementara itu, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir seusai membuka pelatihan mengungkapkan rasa syukurnya bisa langsung membuka pelatihan kerja ini.
“Ini pelatihan yang sudah jelas penempatannya. Jadi pelatihan unit kompetisinya berbasis penempatan. Peserta 140 orang ini langsung diserap oleh perusahaan. Ada 60 oleh Nabati, 20 Garudafood, 40 Barista oleh kafe-kafe,” ucapnya.
Menurutnya, pelatihan tersebut bersifat “Link and Match” dengan memberdayakan angkatan kerja di Sumedang untuk dilatih dan mempunyai keterampilan langsung bekerja.
“Jadi mereka akan langsung mendapat pekerjaan dan penghasilan. Ini konkret menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pola-pola pelatihan ini terus kami lakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran karena angkatan kerja tiap tahun terus meningkat,” ujar Dony.
Dikatakan Bupati, BLK Sumedang telah banyak menghasilkan lulusan pelatihan dengan memanfaatkan aplikasi Sipedo.
“Mereka terlebih dahulu diseleksi dan yang lebih baiknya lagi peserta berasal dari data DTKS. Ini konkret mengentaskan kemiskinan,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut sebagai ikhtiar bagaimana Sumedang kreatif ekonominya dalam menciptakan pekerjaan dan menempatkan para pencari kerja yang dihubungkan dengan perusahaan yang ada.
“Bahkan perusahaannya datang langsung ke sini ke BLK. Mereka meminta para pekerja sekian puluh orang. Kami akan terus menjaga kepercayaan perusahaan untuk menyerap tenaga kerja dari Sumedang dengan kontinyuitas ke depannya,” ujarnya. (Ade MS)