Cilacap, LINews – Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan Program Nasional Penyaluran Bantuan Pangan untuk Kegiatan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan tahun 2024. Kegiatan yang dipusatkan di Kabupaten Cilacap, Rabu (12/6/2024) ini bertujuan mengendalikan kerawanan pangan di sejumlah provinsi.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan saat ini masih terdapat 68 kabupaten/kota yang rentan terhadap kerawanan pangan, terutama di wilayah Indonesia Timur. Program ini dirancang untuk mendukung instruksi presiden dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. “Saat ini, penyaluran bantuan sedang berlangsung untuk 22 juta keluarga penerima manfaat”, kata Arief.
Provinsi Jawa Tengah sendiri, lanjut Arief, mendapatkan alokasi untuk 18.567 keluarga. Penerima tersebar di empat kabupaten yakni Kebumen 4.596 KK, Banjarnegara 3.621 KK, Purworejo 3.552 KK, dan yang terbanyak di Cilacap sebanyak 6.798 KK.
Bantuan pangan yang diberikan meliputi pangan segar dan olahan, seperti kornet sapi, sarden, kacang hijau, bihun jagung, minyak goreng, dan garam beryodium. Paket bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga dan mendorong penguatan ketahanan pangan di masyarakat.
Penjabat Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, menekankan bahwa pada tahun 2023, angka Prevalence of Undernourishment (POU) di Kabupaten Cilacap adalah sebesar 12,9%, dengan estimasi jumlah penduduk 2 juta 20 ribu jiwa.
“Kegiatan intervensi pengendalian kerawanan pangan sangat penting untuk menurunkan jumlah warga yang masuk dalam kategori undernourished”, jelasnya.
Pada acara peluncuran hari ini, hadir 500 orang penerima simbolis dari Kelurahan Mertasinga, Cilacap, dan Donan. Pemerintah Kabupaten Cilacap juga telah menyiapkan acara pendukung seperti Gerakan Pangan Murah dan stand UMKM yang menampilkan produk lokal.
Plh. Pj. Gubernur Jawa Tengah, Sumarno mengapresiasi kegiatan ini. Sebab merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan kondisi kerawanan pangan dan mendukung Percepatan Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Dengan sinergi lintas sektor dan multi pihak, program ini diharapkan berhasil mencapai tujuannya dalam mengurangi kerawanan pangan dan kemiskinan ekstrem.
(Al S)