Serang, LINews – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi para petani yang menggelar panen raya di Desa Laban, Kecamatan Tirtayasa, Kamis (16/3). Adapun panen raya ini dinilai sukses karena mampu menghasilkan gabah hingga 9 ton per hektare.
“Panen raya ini tahun kedua oleh kelompok tani di bawah binaan pendamping Mastani. Hasilnya alhamdulillah, konsisten 9 ton per hektare. Ini akan menjadi role model menangani area pertanian sawah di daerah dataran Serang Utara,” ujar Tatu dalam keterangan tertulis, Jumat (17/3/2023).
Dari hasil panen raya, Tatu menjelaskan terdapat kurang lebih seluas 200 hektare di Desa Laban yang digarap bersama para petani. Ia mengaku bersyukur dengan adanya metode baru meningkatkan hasil panen yang berdampak terhadap penghasilan petani.
Ke depan, Tatu menyebut kegiatan ini nantinya akan diduplikasi ke desa lainnya. Kegiatan bertajuk Panen Raya Ketahanan Pangan Program BIOS-44 ini pun diharapkan dapat mendorong agar generasi muda atau milenial mau menjadi petani.
“Karena kita tahu wilayah pertanian di Kabupaten Serang juga cukup luas,” katanya.
Tatu menjelaskan adanya hasil panen yang maksimal bukan hanya menjadi role model untuk desa lain di Kecamatan Tirtayasa, melainkan untuk kecamatan lain di Kabupaten Serang lainnya.
“Dengan hasil yang bagus ini kita akan lakukan juga di kecamatan lain,” ucapnya.
Meski demikian, menurut Tatu saat ini yang terpenting adalah mendorong para petani muda generasi milenial masuk ke pertanian. Sebab, ia menilai kegiatan bertani cukup menguntungkan.
“Kalau dari sisi penghasilan sudah bagus, saya rasa tidak usah dipaksa-paksa anak muda masuk pertanian. Pemda akan bersinergi dengan perusahaan mana pun yang bisa meningkatkan pertanian baik dari kuantitas, maupun kualitas,” ungkapnya.
Tatu menargetkan kabupaten terus mengejar peningkatan produksi sebagai penyumbang ketahanan pangan nasional.
“Saya sampaikan ke petani saat berdiskusi, harus naik terus dari kuantitasnya. Kemudian kalau kualitasnya, banyak varietas-varietas baru, nanti kita ketemu varietas mana, kita mau mainnya,” papar Tatu.
Sementara itu, Dandim 0602/Serang Letkol Arm Fajar Catur mengatakan Program BIOS-44 turut mendorong keuntungan para petani. Menurutnya, jika semua wilayah di Kabupaten Serang menggunakan sistem tersebut maka akan menjadikan Kabupaten Serang sebagai lumbung padi nasional.
“Selanjutnya kami punya 150 hektare pendampingan di Kabupaten Serang,” paparnya.
“Kami dengar Pak Presiden Jokowi menyampaikan inflasi ada dua hal pemicunya, yakni cabai dan beras, ini langkah strategis Ibu Bupati,” sambungnya.
Ia mengatakan dalam pendampingan tersebut, pihaknya juga memiliki program petani milenial dengan teknologi dari Bandung dan Cipayung. “Kami harap dukungan Ibu Bupati, dan Kabupaten Serang bisa terus jadi lumbung pangan nasional. Sekarang Banten peringkat delapan, Kabupaten Serang termasuk lumbung pangan Banten,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut, turut hadir Komandan Distrik Militer (Kodim) 0602/Serang Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo dan Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum. Hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo, para pendamping petani Mastani (PT. Manunggal Agribisnis Sejahtera), dan puluhan petani di Desa Laban.
(Yd)