Bali, LINews – Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menjadi narasumber dalam acara Side Event G20 yang berlangsung di Unity In Diversity (UID) Bali, Pulau Kura-Kura Denpasar Selatan, Bali, Kamis (17/11/2022).
Dalam forum bertajuk Happy Digital Economy : Transforming The Ego To Eco- Economy In The Digital Era tersebut Bupati Dony sebagai Panelis pada Sesi IV.
Dalam sesi ini ia menyampaikan pengalamannya tentang “Digital Transformation For Happiness in Sumedang” diantaranya mengeksplorasi pengalaman tentang penurunan stunting dan penanganan kemiskinan.
BACA JUGA : Tantowi Yahya Bangga Sumedang Jadi Kabupaten Terdepan
“Pemerintah adalah instrumen untuk mensejahterakan masyarakat. Di era Society 4.0 ekspektasi masyarakat
sangat tinggi untuk mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaannya. Pemerintah harus mempercepat kesejahteraan masyarakat, instrumennya adalah transformasi digital,” ujarnya.
Bupati menjelaskan, di Sumedang perubahan layanan kepada publik sudah dimulai melalui penggunaan teknologi informasi untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan.
Dikatakan Bupati, Pemkab Sumedang mempunyai proses bisnis bagaimana “good data makes good decision and good result” sehingga membuat kebijakan yang tepat.
“Data ini menjadi referensi bagi kita untuk mengambil kebijakan sehingga kebijakannya tepat. Untuk itulah, kita menggunakan banyak aplikasi untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Konsep-konsep tadi seperti ini praktisnya” ungkapnya.
Dikatakan bupati, berkat Pemkab Sumedang melakukan transformasi digital dalam pemerintahan akhirnya bisa mempercepat peningkatan kapasitas birokrasi dan mempercepat pelayanan kepada publik serta beberapa indikator untuk SDGs bisa diatasi.
“Pada tahun 2018 e-Gov kami 2,48, tapi sekarang e-Gov kami 3,5, bahkan Tahun 2020 3,81 nomor satu tingkat nasional. Kota Bandung dan Banyuwangi sudah kami lewati. Nasional sendiri tahun 2025 targetnya 3,5. Korea Selatan 4. Insyaallah minggu depan kita akan melihat di Finlandia dan estonia,” ujarnya.
Vice President UID, Dr. Suyoto menyampaikan pihaknya bersyukur karena Sumedang sudah melakukan terobosan yang bagi UID menjadi suatu hal penting.
BACA JUGA : Lampung Selatan Kaji Tiru Penanganan Stunting di Sumedang
Menurutnya, digitalisasi dalam sistem pemerintahan seperti perencanaan pembangunan, penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kinerja pembangunan bukanlah hal mustahil diwujudkan.
“Itu bukan fatamorgana, tapi nyata. Kita bersyukur Sumedang jadi contoh nyata impact dari transformasi digital,” ujarnya.
Tantangan Sumedang selanjutnya, kata Suyoto, harus terus dilanjutkan supaya impact dari transformasi digital ini dirasakan menyeluruh oleh warga masyarakat.
“Jangan sampai berhenti. Harus dilanjutkan supaya impact fullnya dirasakan oleh seluruh warga. Seluruh aparaturnya ikut mati-matian mempertahankan sehingga “don’t have place to return” atau tidak ada tempat untuk kembali,” tukasnya.
(Ade MS)