Danantara Dapat Suntikan Investasi Rp 33,5 Triliun dari Qatar

Danantara Dapat Suntikan Investasi Rp 33,5 Triliun dari Qatar

Jakarta, LINews – Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Badan Investasi Danantara akan mendapat investasi sebesar 2 miliar dollar AS atau setara Rp 33,5 triliun (asumsi kurs Rp 16.800) dari Pemerintah Qatar.

Hal itu disampaikannya usai bertemu Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani di Doha, Qatar pada Minggu (13/4/2025) waktu setempat.

Menurut Prabowo investasi yang diberikan Qatar untuk Danantara adalah bentuk dana bersama dengan Indonesia.

“Saya kira pertemuan sangat baik, produktif, kita sepakat untuk segera tingkatkan kerja sama, beliau (Emir Qatar) akan invest dengan Danantara, satu dana bersama,” ujar Prabowo dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/5/2025).

“Beliau komit (investasi) 2 miliar dollar AS Saya kira bagus, ini tindak lanjut dan beliau sangat antusias,” tegasnya.

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, yang berlangsung di Istana Amiri Diwan, Doha.

Sejumlah menteri bidang ekonomi ikut hadir dalam pertemuan pada Minggu tersebut.

Mereka adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

Dalam pertemuan itu, kedua negara juga sepakat menandatangani memorandum of understanding (MoU) bertajuk “Memorandum Saling Pengertian tentang Dialog Strategis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar”.

Usai menyelesaikan kegiatan di Qatar, Presiden Prabowo Subianto segera melanjutkan lawatan ke Yordania.

Perkembangan Danantara

Sebelumnya, CEO Danantara Rosan Roeslani telah mengumumkan susunan lengkap kepengurusan Danantara Indonesia pada Senin 24 Maret 2025.

Setelahnya, Rosan mengatakan, usai proses inbreng atau pengalihan saham semua perusahaan BUMN ke Danantara sentimen positif publik diharapkan bisa terus terjaga.

Hal itu disampaikan Rosan saat ditanya apa rencana Danantara usai Lebaran 2025 dan setelah seluruh saham BUMN dialihkan.

“Harapannya nanti semuanya berjalan lancar di Danantara, prosesnya baik, semangatnya juga positif. Kita akan selalu menjaga itu sehingga sentimen positif ini bisa terus terjaga,” ujar Rosan saat open house di rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2025).

“Ini bisa kami buktikan dengan mengutamakan rata kelola usaha yang benar, transparansi, akuntabilitas dan juga integritas,” lanjutnya.

Rosan menambahkan, sentimen positif terhadap Danantara diharapkan bisa terus berkembang untuk jangka panjang.

Dilansir pemberitaan Kontan.id, pada Rabu (2/4/2025), proses pengalihan saham BUMN ke Danantara sedang berlangsung.

Hingga akhir Maret lalu, sejumlah BUMN sudah mengalihkan sahamnya ke Danantara.

Misalnya, PT PLN yang sudah mengalihkan saham sebanyak 150.535.095 saham atau setara Rp 150.536 triliun.

Saham itu akan menjadi tambahan penyertaan modal negara di PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Diketahui, BKI merupakan holding operasional dari Danantara.

Sebelum PLN, pengalihan saham dari pemerintah ke BKI telah dilakukan atas sejumlah saham BUMN.

Antara lain PT Bank Mandiri TBK (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Kemudian ada pula pengalihan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan pemilihan BKI sebagai holding operasional berdasarkan aturan dalam UU BUMN yang menyebut bahwa holding terdiri dari 99 persen kepemilikan Danantara.

Sementara 1 persennya dimiliki oleh pemerintah atau Kementerian BUMN.

Sehingga pemerintah memilih pendekatan assisting demi menghindari terjadinya setoran modal pada kepemilikan 1 persen dari BUMN terhadap total aset yang dikonsolidasikan.

“Parameter yang kita pilih adalah perusahaan-perusahaan yang paling sehat secara finansial dan memutuskan memilih BKI,” katanya pada 24 Maret 2025.

Dony bilang, setelah inbreng semua BUMN masuk ke BKI, Danantara akan memetakan kembali BUMN tersebut untuk melakukan konsolidasi bisnis sekaligus meninjau ulang holding BUMN yang ada.

(Ary)

Tinggalkan Balasan