Manggarai Timur, LINews – Desa Wisata Golo Loni merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Manggarai Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Letaknya yang sangat strategis di jalur Trans Flores menjadikan desa ini potensial menjaring kunjungan wisatawan.
Daya tarik utama Desa Wisata Golo Loni adalah agrowisata dan atraksi wisata tirta seperti river tubing dan river camp. Selain itu, aktivitas bird watching di kawasan hutan juga Proses pengolahan tradisional Kopi, Tuak, Kalek Sawah serta menganyam tikar dan tenun ikat Songke Manggarai, menjadi pilihan aktivitas wisata yang dapat dipilih oleh wisatawan.
Secara geografis Desa Golo Loni berbatasan langsung dengan kawasan hutan konservasi.Keberagaman vegetasi dan potensi hutan konservasi tersebut merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan menjadi daya tarik ekowisata.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Golo Loni, Lasarus Lada, mengemas wisata budaya tradisi Manggarai sebagai salah satu kegiatan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Desa Golo Loni tahun ini.
“Ia menjelaskan “Tradisi Kalek, Pua Kopi, dedang towe songke dan rojok loce adalah sebuah tradisi budaya Manggarai, menjadi sebuah event yang dapat dipromosikan ke pasar pariwisata, karena obyek wisata Desa Golo Loni yang masih natural dan berbudaya,” tandasnya.
Kepala Desa Golo Loni, Yohanes B. Okalung, kepada media ini, kamis(12/1), mengatakan “Desa wisata Golo Loni, bisa menjadi salah satu contoh bangkitnya perekonomian masyarakat desa yang telah terpuruk akibat pandemi Covid19, Karena kunci dari bangkitnya ekonomi ada di desa. Oleh karena itu, betapa luar biasanya Desa Golo Loni ini, yang telah memberikan satu bagian kontribusi positif kepada masyarakat di wilayah ini,” paparnya.
Lebih lanjut, Pria humanis ini, menjelaskan “Pariwisata menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat. Pemerintah Desa Golo Loni telah mengakui potensi kemajuan ekonomi yang dapat dilakukan oleh industri pariwisata yang tangguh seperti Pokdarwis Tunas Harapan. Kami telah mengartikulasikan visi masa depan yang cerah, dengan pembangunan pariwisata yang paling menakjubkan dan menjadi wisata kelas dunia yang baru,”tuturnya.
Kepala Desa Golo Loni, mengajak masyarakat Manggarai Timur, untuk menghidupkan kembali desa-desa wisata yang ada agar ekonomi yang ada di desa kembali menggeliat. Namun perlu di ingat, untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan dengan memberitahukan kepada pengunjung untuk jaga jarak, menggunakan masker dan selalu cuci tangan dengan sabun,” ungkapnya.
Menurut kesaksian seorang turis, Adam Wilson, asal Sydney Australia, kepada wartawan menyampaikan “Saya ingin warga Australia untuk menikmati matahari terbit di Desa Golo Loni, menikmati sedapnya makanan lokal dan minum tuak atau sopi khas Manggarai, menyaksikan matahari terbenam di Gua Watu Tahang. Saya ingin semua warga Australia menyaksikan masyarakat Desa Golo Loni yang telah saya temukan, I feel like at my home selama 3 hari berada di sini, Desa Golo Loni yang kaya akan kebudayaan, penuh dengan keindahan alam serta keramahtamahan yang hangat. We coming soon, I will Contact before we come,” pungkasnya.
(Titus)